1. prolog

14K 407 20
                                    


Pernahkah kamu berharap pada seseorang.
Kamu berharap kebaikannya, kehadirannya, perhatiannya, kasih sayangnya.

Tapi,
Seringkah engkau dikecewakannya, menangis karenanya, disakiti olehnya?

Lalu,
Pantaskah kamu masih berharap padanya? Ataukah dalam kecewa, dalam tangis dan dalam sakit itu Adakah kebahagiaan yang kamu dapatkan? Apakah dengan kecewamu, dia berubah menjadi baik? Apakah dengan tangismu, dia akan hadir? Ataukah dengan perasaan sakit hatimu, dia menyayangimu?
Mungkin jawabannya TIDAK.

Jadi,
Bukankah ini saatnya untuk kamu pergi, berpaling, menjauh?
Setidaknya pergilah dari rasa kecewa itu. Berpalinglah untuk tetesan airmata itu . Menjauhlah untuk membahagiakan hatimu.
Sulitkah itu bagimu?
Jika "YA"
Pikirkanlah betapa dia tak pernah mengharapkanmu, mempedulikanmu, memikirkanmu.

Tanpa kamu sadari
Kamu telah hanyut dalam harapan, impian dan angan kosongmu.
Sedikit kata darinya sudah membuat kamu merasa diperhatikan,
Sedikit senyum darinya sudah membuat kamu pikir dia peduli,
Sedikit kabar darinya sudah membuat kamu terlena, tak beranjak.

Ya,
semua yg sedikit itu saja sudah membuat kamu bahagia.
Yang sedikit bahkan semu, sudah membuat kamu bertahan.

Untuk apa? Untuk sesuatu yang kosong, tak pernah dia pikirkan, bukan apa-apa untuknya, dia tidak tahu, tak akan peduli.

Dan esok, lusa, nanti ataupun detik yang akan datang,
Kamu akan kecewa, menagis dan sakit hati lagi.
Tidakkah semua itu cukup?

Saatnya kamu melangkah
Mendaki di terjal kehidupan dan mengalir bagai sungai.
Jangan bertahan untuk harapan yg tak pernah ada.
Jangan menunggu hembus angin yang lalu,
Jangan sampai kamu terbangun dalam keadaan remuk.

Selagi kamu bisa berdiri,
Selagi air matamu belum habis,
Selagi hatimu belum bernana,

Biarlah sakitnya terasa hari ini
Esok luka itu akan mengering
Biarlah dia menjadi bagian kenanganmu
Tapi dia tak lagi menghancurkanmu
Bahkan ketika kamu pergi,
Dia tak akan menangisimu.

Mungkin dia tak menyadarinya
Karena kamu bukan yang diharapkannya,
Kamu bukan yang dipikirkannya,
Kamu bukanlah apa-apa baginya.

Jangan pernah menoleh lagi untuknya
Jika hari ini kamu sadar siapa dia
Besok, tahun depan, sepuluh tahun lagi
Dia akan menjadi orang yang sama
Yang tak pernah mempedulikanmu
Yang hanya memberimu sedikit kata, sedikit senyum
Yang akan menumpahkan air matamu,
Menggoreskan rasa kecewa,
Dan mengguratkan luka dihatimu
Maka, pergilah.

Biarkan hari ini adalah akhir kecewa kamu
Biarkanlah air mata itu menetes sederasnya
Dan biarlah rasa sakit itu menghujam dalam.

Tapi itu yang terakhir untuknya.
Itu yang terakhir, Ingat
Tuhan tidak menciptakan satu orang didunia ini
Bukalah hatimu
Diluar sana masih banyak yang membutuhkanmu.

🌷
🌷🌷🌷
🌷🌷🌷🌷🌷

▶don't copy paste 🚫

"Cerita ini hanyalah fiktif belaka, bila ada kesamaan nama tokoh, tempat, dan isi cerita. Mungkin ini hanyalah suatu kebetulan. Cerita ini murni imajinasi penulis."

Salam hangat,
Istri kim jongin muah

__NEXT TO PART 1__

[REVISI] KETUA KELAS VS BENDAHARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang