02.Lagi?

35 4 0
                                    

Mari kita budayakan vote sebelum baca :)

"Luka itu masih utuh, walau pun jarak dan waktu telah lama berlalu"

Kila menenteng tas ranselnya dengan lesu menuju pintu utama rumah sang kakek. Mulutnya terus saja bergerak memaki sang guru yang memberikan ulangan mendadak dan pelajaran tambahan di hari pertama semester ke dua. Membuatnya harus pulang sangat terlambat hari ini. Makian dan cacian terus saja kila gumamkan dengan kesal, bahkan ia pun tidak menyadari ada mobil dan beberapa motor terparkir tepat di halaman rumah sang kakek.

Kila membuka pintu rumah, melepaskan sepatu juga kaus kakinya dan menaruhnya dengan rapih di tempatnya. Ia berjalan lunglai menuju dapur setelah menyimpan tasnya terlebih dahulu di kursi meja makan. Gadis itu membuka kulkas dan menuangkan air dingin kedalam gelasnya lalu kembali menutup pintu kulkas. Saat berbalik untuk menuju meja makan, tanpa di sadarinya seseorang berdiri di belakangnya dan tanpa sengaja ia tabrak, lagi.

Brukk

"Ish. Kenapa harus nabrak lagi si" gerutu kila kesal.

"Lo ceroboh" kila mendongakan kepalanya mentap seorang pemuda jangkung berwajah tampan namun datar di hadapannya.

Raut wajah kila berubah tegang, darahnya berdesir cepat memompa jantung, membuat Dadanya sesak dan nyeri seketika.

"Lo ngapain disini?" maki kila cepat setelah sadar dari keterkejutannya tadi.

pemuda itu memutar bola matanya lalu mengambil gelas yang berisi air dingin dari tangan kila. Kila memberalakan matanya melihat tingkah laku pemuda jangkung di hadapannya ini. Kila tertegun beberapa saat, karna seakan ia terlempar kembali ke masalalu.

Kila menggelengkan kepala ketika memorinya kembali meremutar rekaman yang tidak ingin ia ingat kembali. Gadis itu menatap nyalang pemuda yang tengah meneguk minumannya.

"Nggak. Gue bukan lagi silemah" batinnya.

"Faishal. Anjing ya lo. Itu minuman gue setan" jerit kila. membuat laksa, cakka, juan, dan marvel langsung mendatangi mereka.

"berisik banget woy" tegur juan.

Ke empatnya sempat bingung ketika melihat wajah kila yang merah padam dan hapasnya yang memburu menahan amarah, akan tetapi semua terjawab ketika mendapati salah satu temannya yang tengah menegak minumannya di hadapan kila.

"Wow. Bentar lagi bakalan ada Perang dunia sinobi ke lima nih" ujar marvel dengan senyum jailnya.

"Ancur dah dapur kakek gue" sahut laksa menjabak rambut belakang kepalanya.

"Wah, siap siap di kasih wejenang 7 hari 7 malam ini mah" timpal juan.

"Cari mati emang tuh bocah" tambah cakka.

Ke empat pemuda itu berjalan mundur dengan perlahan menghindari kemungkinan terburuk dari pertemuan dua mahluk di hadapan mereka.

UTUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang