10. Teman

12 2 1
                                    

Budayakan vote sebelun membaca ;*

Happy reading guys

"Sempat tersenyum dengan luka yang masih menganga"

Killa duduk termenung di tepian ranjang. Kejadian tadi siang benar benar mengganggu pikirannya. Sepulangnya dari rumah Faishal Killa segera mencari tahu tentang Self-injury, penyakit yang di derita Faishal. Beberapa artikel di internet menuliskan jika Self-injury adalah penyakit depresi ringan, dimana penderitanya akan menyakiti dirinya sendiri. Kebanyakan pasien penderita self-injury disebabkan karna trauma psikis yang pernah ia alami, salah satunya karna merasa kehilangan dan rasa bersalah yang sangat dalam seperti yang dialami Faishal. Dan jika dibiarkan maka penyakit ini bisa saja merenggut nyawa penderitanya akibat dari ketidak sadarannya ketika menyakiti dirinya sendiri.

Killa menghela nafas, ia benar benar tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi pada sahabat masa kecil sekaligus mantan pacarnya itu. Apa mungkin hanya karna dirinya Faishal bisa sampai seperti ini. Tapi mengingat dirinya yang juga sempat masuk rumah sakit karena merasa dikhianati Faishal, kemungkinan itu bisa saja benar.

Helaan nafas kembali terdengar, Killa berjalan menuju kamar saga yang tepat disebelahnya. Tanpa mengetuk terlebih dulu Killa langsung membuka pintu dan masuk tanpa permisi. Ia duduk di tepian ranjang sang kakak, tidak berselang lama pintu kamar mandi dibuka dari dalam. Killa hanya menoleh sekilas dan kembali menundukan kepalanya.

"Astagfirullah dek. Bisa gak sih nunggu gue persilahkan dulu"

"Biasa juga gini"

"Jangan dibiasain"

"Bodo bang ah" Killa merebahkan tubuhnya dengan sebelah tangan menutupi kedua matanya.

Saga menggeleng lalu berjalan menuju lemari untuk mengambil pakaiannya. Killa dari kecil memang sudah biasa masuk kemar Saga tanpa ijin, meminjam barang tanpa di balikin atau pun seperti sekarang. Tetap diam didalam kamar Saga ketika pemuda itu berpakaian.

"Lo kenapa dek?" Saga duduk di sebelah Killa "mikirin yang tadi?"

Kila mengaguk, ia menurunkan tangannya dan menatap Saga, masih dalam posisi terlentang.

"Bangun lo. keringin rambut gue" Saga menarik tangan Killa untuk duduk.

"Lo punya tangankan? Keringin aja sendiri"

"Males elah, pegel tangan gue"

"Mager bang, pengen rebahan aja"

"Udah cepet! sambil gue ceritain penyebab depresi mantan lo"

Mau tidak mau killa bangun dan duduk di sebelah Saga. "Duduk bawah" Saga mengikuti perintah sang adik tanpa membantah. Pemuda itu berpindah duduk dilantai depan Killa.

"Makanya cepet tumbuh biar gak bogel mulu"

"Dih gue udah tinggi bang. Lonya aja yang keseringan nyemilin tiang listrik"

"Makanya ikutin kebiasaan gue biar tinggi juga"

"Bacot lo bang, udah carita" Killa mulai mengeringkan rambut Saga menggunakan Handuk.

"Seperti yang lo tau, Faishal menderita penyakit self-injury ringan. Semacam penyakit depresi. Dia punya penyakit itu setelah hubungan kalian berakhir. Gue juga gak tau pastinya gimana, cuman kata Nissa dia bener bener ngerasa kehilangan lo, terlalu ngerasa bersalah sama lo. Apa lagi waktu tau lo sampe masuk rumah sakit. Dia gak berani balik kesini lagi, bahkan buat jengukin lo pun dia gak berani. Takut malah bikin lo semakin sakit. Tadi dia sendiri terlalu berlarut sama rasa bersalahnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

UTUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang