Sesampainya di kantor Ali, Prilly langsung masuk dan tersenyum sekilas pada resepsionis yang memang sudah mengenal dirinya. Dahi Prilly mengkerut saat melihat seorang wanita yang juga ikut masuk ke dalan lift khusus untuk jajaran direksi. Bahkan wanita itu memandang sinis pada Prilly.
"Tamu gak tau sopan santun banget. " Ketusnya
"Maaf, anda berbicara dengan saya? " Sahut Prilly sopan.
"Anda pikir di lift ini ada berapa orang? Anda itu tamu, seharusnya anda naik lift karyawan bukan naik lift khusus ini. "
Prilly terdiam sejenak memperhatikan penampilan wanita di hadapannya. Cantik dan seksi menurutnya. Wanita itu memakai dresa hitam ketat sepuluh senti di atas lutut yang di lapisi oleh blazer putih.
Saat lift berbunyi menandakan mereka sampai di lantai tujuan, wanita itu terlebih dulu keluar dan menghampiri meja Nadia -sekertaris Ali yang merupakan pilihan Prilly- meminta bertemu dengan Ali. Sepertinya wanita itu akan menyerahkan sebuah berkas.
"Bu Prilly. " Sapa Nadia
Prilly tersenyum lembut. "Panggil Prilly aja, Nad. Kitakan seumuran. "
"Aduuuh, gak sopan kalau panggil nama aja. " Nadia meringis tak enak.
"Gak apa. "
"Kerudung baru nih. "
"Gak kok, udah lama tapi baru di pake aja. "
"Bang Ali ada kan? "
"Pak Ali ada, langsung masuk aja. "
Prilly mengetuk pintu dan langsung membukanya begitu Ali memerintahkannya untuk masuk. Saat tau siapa yang mengetuk pintu, wanita yang sedang duduk di hadapan Ali itu memandang sinis pada Prilly sedangkan Ali sendiri tersenyum manis dan meminta Prilly menunggu sebentar.
"Laporan anda benar dan sesuai dengan yang saya tau, dan Mia tolong kamu rekap juga pemasukan dan pengeluaran perusahan untuk tiga bulan yang lalu. "
"Baik pak. "
Ali berdiri dan menghampiri istrinya lalu mencium kening Prilly sekilas.
"Sayang kenalin, dia Mia, manager keuangan yang baru pengganti almarhum pak Edi dan Mia ini Prilly, istri saya. "
"I...istri? " Mati gue, tadi udah gak sopan sama istri boss. Rutuknya dalam hati.
"Prilly. " Prilly mengulurkan tangan dan tersenyum ramah.
"Mi...Mia, bu. " Mia menerima uluran tangan Prilly dengan sedikit bergetar. Dia takut di pecat karna sudah berlaku tidak baik pada istri bossnya. "Saya permisi dulu, pak, bu. "
Prilly memilih duduk di sofa santai yang terdapat dalam ruangan Ali. Begitu Mia keluar, Ali langsung mengunci pintu dengan remot kendali dan tidak lupa CCTV yang juga dia matikan, tentunya dia tak ingin jika ada yang menikmati percintaannya dengan Prilly.
Prilly terjengkang kebelakang saat Ali menyambar bibirnya. Ali menciumnya dengan sangat bergairah, dia tau jika suaminya itu pasti sudah lama menahan hasrat sama seperti dirinya.
Mau bagaimana lagi, si kembar junior itu sangat rewel ketika malam. Jadi sangat jarang bagi mereka untuk bisa bermesraan di rumah. Biasanya baru saja pemanasan, Azka atau Azkia akan menangis. Mereka sepertinya tau jika sang mama akan di kuasai oleh papanya.
"Pi...pintunya bang. " Prilly susah payah mengeluarkan suara itu karna serangan Ali pada tubuhnya."Aman, sayang. " Sahut Ali sambil menarik zipper dress merah selutut yang di pakai Prilly.
Ali menurunkan serangannya pada leher putih milik Prilly yang langsung membuat Prilly mendesis merasakan geli sekaligus nikmat yang Ali berikan. Lalu ciuman Ali pun turun ke bukit kembar milik Azka dan Azkia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Season 2 (COMPLETED)
RomancePindah ke KBM App dan sudah up sampai tamat. Silahkan mampir untuk baca😊 Kehidupan pernikahan yang manis harus bermasalah dengan kehadiran orang yang iri dengan kebahagiaan mereka. Bagaimana cara keduanya untuk mempertahankan rumah tangga mereka? ...