Prilly tersenyum manis sambil menatap lekat wajah bayi mungil yang cantik di gendongannya. Ali juga menatap kagum pada wajah bayi tampan yang ada dalam rengkuhan tangan kelarnya.
Keduanya sama-sama tak menyangka jika kini status mereka sudah naik. Kehadiran cucu kembarnya membuat Ali dan Prilly merasa jika keduanya memang sudah tua.
"Siapa nama cucu-cucu mama, bang? " Tanya Prilly.
"Kakak namanya Tsabitha Marwah Dirgantara dan adek namanya Alif Rezky Dirgantara. Emmm, papa gak keberatan kan kalau abang pake nama depan papa untuk Alif? "
Ali menengadahkan kepalanya lalu mengernyitkan dahi tanda dia tak suka dengan kalimat yang baru saja di sampaikan oleh putranya. "Kenapa? "
"Itu, abang cuma takut papa gak setuju jika nama depan papa, abang pake untuk jadi bagian dari nama Alif makanya abang izin dulu ke papa. "
"Atas dasar apa papa gak suka jika nama papa di pake oleh cucu papa? " Geram Ali.
Habib makin merasa tak enak. Dia hanya ingin jika kelak putranya menjadi sosok pribadi seperti Ali. Tadinya dia ingin memberikan nama Ali Rezky Putra Dirgantara tapi dia urungkan karna takut jika sang papa tidak setuju.
"A...abang hanya takut jika papa tidak setuju. " Habib menundukkan kepala.
"Jangan kan nama, bahkan nyawa pun rela papa berikan untuk cucu-cucu papa. "
Ali pergi meninggalkan ruang perawatan Ismi setelah menyerahkan Alif pada menantunya. Prilly yang melihat itu hanya bisa menghela nafas kecil dan sedikit tak habis pikir dengan putra sulungnya ini.
"Kenapa abang gak bisa menghargai perasaan papa? " Tanya Prilly sambil menatap dalam mata putranya. "Perlu abang tau. Papa adalah orang yang paling antusias menantikan kelahiran Tsabitha dan Alif. Setiap pulang kantor atau rumah sakit, papa selalu bawa paper bag yang isinya baju-baju untuk kembar sepasang. Bahkan papa sangat ingin memberikan nama untuk anak abang tapi beberapa saat kemudian papa sedih. " Ingatan Prilly berputar mengingat kejadian tiga bulan yang lalu.
"Beli baju lagi, bang? " Tanyanya saat melihat sang suami membawa paper bag.
Ali hanya menyengir dan mengangguk. "Buat cucu-cucu abang. Tadi abang lewat baby shop's dan liat kerudung buat bayi juga baju muslimnya jadi abang ambil buat mereka. "
Ali tersenyum ceria sambil membayangkan betapa cantik dan tampan cucunya nanti jika memakai pakaian yang dia belikan ini.
"Sini Prilly simpen dulu dan abang harus mandi. Inget hangat keramas nanti abang masuk angin. "
"Iya bawel. "
Prilly menggelengkan kepala saat melihat lemari kecil yang di beli suaminya khusus untuk menyimpan barang-barang cucu mereka kini sudah penuh dan akan bertambah penuh dengan pakaian yang ada di paper bag ini.
"Sayang. " Panggil Ali dan meminta Prilly untuk duduk di sampingnya.
"Ada apa bang? "
"Kira-kira cucu kita mirip siapa ya? "
"Mmmmh, mungkin lebih dominan ke Habib deh. Coba liat anak-anak kita semuanya Dirgantara sejati. Yang mirip sama Prilly paling kalau gak pipi ya bibir. " Bibir Prilly mencebik kesal karna gen Ali lebih kental di anak-anaknya.
"Karna emang kedua hal itu adalah yang abang sukai dari kamu, sayang. " Wajah Prilly merona merah mendengar ucapan suaminya.
"Kira-kira boleh gak ya abang kasih nama buat cucu kita? "
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Season 2 (COMPLETED)
RomancePindah ke KBM App dan sudah up sampai tamat. Silahkan mampir untuk baca😊 Kehidupan pernikahan yang manis harus bermasalah dengan kehadiran orang yang iri dengan kebahagiaan mereka. Bagaimana cara keduanya untuk mempertahankan rumah tangga mereka? ...