Habib masih terengah-engah dan mengatur nafasnya. Dia kehilangan jejak mobil itu. Habib menjambak rambut dan mengusap wajahnya dengan kasar.
"Ya Allah, mama. " Gumamnya lalu mengeluarkan ponsel dan mencoba menghubungi sang papa.
"Assalamualaikum, bang. Tumben hubungin papa siang-siang gini. "
"Wa'alaikum salam. Pa, mama di bawa orang. " Ujar Habib cepat.
"Jangan bercanda dengan papa, bang. "
"Astaghfirullah, pa. Abang serius, mama di bawa mobil Kijang warna merah. "
"Prilly. " Habib bisa mendengar gumaman lirih papanya. Dia tau jika papanya sangat mencintai wanita yang telah melahirkan dia dan kelima adiknya itu. "Bang, kamu masih ingat aplikasi yang pernah papa masukkan ke ponsel kamu? "
Habib diam sejenak dan berusaha mengingat. "Ya. " Jawabnya saat mengingatnya.
"Buka dan aktifkan aplikasi itu, cari titik berwarna ungu. Itu adalah posisi mama berada. Semua perhiasan dan barang yang kalian pakai masing-masing memiliki alat pelacak. Cukup dulu papa dan mama kehilangan kamu beberapa hari, itulah alasan papa memantau kalian semua. Bergeraklah cepat bang, bantu papa karna saat ini juga papa ada nyawa yang harus papa selamatkan. "
"Pasti. " Jawab Habib mantap.
Habib menengok kebelakang dan mendapati seorang lelaki berbadan besar berdiri di belakangnya.
"Saya siap membantu, tuan muda. "
"Kalau begitu, saya minta tolong om untuk mengambilkan panah di kamar saya. Apa waktu sepuluh menit cukup? "
"Cukup tuan muda, permisi. " Lelaki itu langsung berlari kearah rumah besar yang berjarak tidak terlalu jauh dari tempatnya tadi.
Sementara itu Habib langsung membuka dan mengaktifkan aplikasi yang di katakan oleh Ali.
Gotcha.
Sebuah titik bewarna ungu terlihat bergerak kedaerah Bekasi. Habib harus cepat.
Di rumah keluarga Dirgantara, lelaki yang di mintai tolong Habib tadi berlari cepat kearah kamar tuan mudanya.
"Herry, ada apa? "
"Nyonya di culik orang dan sekarang gue di suruh tuan muda buat ambil panahnya, mas. " Jawab lelaki yang bernama Herry itu saat ditanya Sidiq.
"Yang bener lo? "
"Sumpah demi apapun juga, gue gak ngibul. Gue harus ngikutin tuan muda, jangan sampai tuan muda dan nyonya kenapa-napa. "
"Gue bakalan minta Tigor bareng lo. "
Herry kembali lari ketempat di mana Habib menunggunya, di belakangnya juga ada Tigor yang ikut lari.
"Kenapa om Tigor juga ikut? " Tanya Habib.
"Sidiq yang meminta saya untuk ikut, tuan muda. "
"Baiklah, tolong om berdua ikuti saya. "
Setelah mengatakan itu, Habib langsung menaiki motor sport keluaran terbaru miliknya. Motor ini merupakan hadiah ulang tahun dari opa dan omanya. Meskipun baru kelas IX tapi Habib memiliki postur tubuh yang tinggi. Panah yang tadi di serahkan oleh Herry di sandang Habib di belakang. Ponselnya sudah dia letakan di tempat khusus agar bisa memantau dan mengikuti mobil yang di bawa oleh orang yang membawa mamanya.
Titik itu berhenti di sebuah daerah sepi. Sepertinya tempat ini dulunya merupakan bekas pabrik industri. Ada sebuah gedung kosong tiga lantai di sebelah kanan pabrik ini. Habib kembali memperhatikan titik berwarna ungu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Season 2 (COMPLETED)
RomansPindah ke KBM App dan sudah up sampai tamat. Silahkan mampir untuk baca😊 Kehidupan pernikahan yang manis harus bermasalah dengan kehadiran orang yang iri dengan kebahagiaan mereka. Bagaimana cara keduanya untuk mempertahankan rumah tangga mereka? ...