Puisi 27

990 17 1
                                    

Patah Hati Terbesar

Kaulah cinta pertamaku
Yang paling kuhormati
Kaulah yang utama bagiku
Yang paling kusayangi

Perahu kertas kuletakkan
Di atas permukaan air
Yang dengan tenang menggenang
Di hadapan kita berdua ini

Beribu bait jiwa tertulis
Berjalan menghampiri
Bersama senyuman lebar
Dan penuh pengharapan

Perahu kertas telah sampai
Hadir tepat di depanmu kini
Namun senyumku langsung hilang
Dikala genggamanmu menenggelamkannya

Kau menekannya
Kau menghilangkannya dari permukaan
Kau langsung berlalu pergi
Tanpa meninggalkan sepatah bait

Remuk sudah
Hancur sudah
Hilang sudah
Mati sudah

Waktu terus berjalan
Diri ini masih terduduk
Menatap nanar dan kosong
Pada perahu kertas yang telah tenggelam

Menyisakan kekecewaan
Menyisakan kesedihan
Menyisakan kemarahan
Hingga tak tersisa bagian perahu kertas

Tibalah saat kau kembali
Tanpa pemberitahuan
Padahal jelas kau pergi
Tanpa memberi alasan

Sisa-sisa itu masih ada
Namun tak sekuat awal
Semua sudah mati perlahan
Dalam gerusan waktunya

Tak ada lagi rasa
Tak ada lagi harapan
Tak ada lagi keinginan
Tak ada lagi kerinduan

Semua tinggal kenangan
Hanya ada pembelajar
Bekas-bekas rasa yang ada
Di dalam benak jiwa

Semua sudah mati
Dalam patah lama
Yang tak bisa pulih kembali
Walau telah semaksimal mungkin diobati

Ahad 19:13
Mojokerto, 05/11/17

Bait JiwakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang