"Kamu sama kayak Ayah."Ucap Devin pada Bastian,kali ini ia menarik selimutnya menutupi seluruh wajahnya.Bastian mulai mendekat pelan dan duduk di bagian pinggir ranjang Devin.Ia mengusap Punggung Devin untuk menenangkannya.
"Sudahlah,,kamu gak malu sama Ridwan.Dia aja terlihat tegar."Ucap Bastian kepada adiknya itu.
"Ridwan mulu."Ucap Devin tetap ngambek seperti anak kecil.
Bastian mengeleng pelan,bisa-bisanya punya adik seperti ini.Dia keliatan garang,bahkan biasanya jadi leader saat tawuran.Eh kalo udah ngambek kelakuannya kayak anak SD minta dibeliin permen.
"Iya-iya nggak.Kak Bastian pergi."
"Tunggu."
"Apalagi??"Tanya Bastian karena Devin memanggilnya.
"Tutup pintunya kalo keluar."Ucap Devin kemudian menutup wajahnya lagi dengan selimut.
Bastian tersenyum kecut dan menuruti perintah Devin.Ia menuruni tangga satu persatu.
Menuju kamar miliknya.
"Lelah banget seharian."Ucap Bastian membaringkan tubuhnya diatas kasur miliknya.
"Iyah kak aku juga sama."
"Astagfirullahhhh,sejak kapan kamu disini."Tanya Bastian setelah mendapati adik bungsunya tengah tidur disisi lain ranjang.
"Dari tadi."
"Ngapain disini??Bukannya tidur dikamar sendiri."Tanya Bastian pada Ridwan.
"Ridwan takut.Kemarin habis nonton film horor sama Devin."Ucap Adiknya itu sangat lugu.
"Kalo takut.Kenapa nonton??"
"Devin bilang itu bukan film hantu.Nah aku tonton lah.Mana habis itu dia bilang pernah ngeliat penampakan di kamar Ridwan."Jawab Ridwan.
Bastian malah tak habis pikir dengan sifat adik-adiknya itu.Yang satu manjanya gak ketulungan,lah yang satu malah bisa percaya sama omongan Devin yang begituan.
"Ya udah,malam ini kamu bisa tidur sama kak Bastian."
****
-SMA Megantara-"Apalagi yang lo tunggu udahlah tembak aja si Ruth,keburu keduluan orang."Ucap Alif pada Malvin di kelas ips 3 itu.
"Gue gak berani.Takut ditolak mentah-mentah.Malu dong masa cowok most wanted kayak gue ditolak."Ucap Malvin dengan ke-PD-annya.
Devin memasuki kelas yang sering disingkat MIS 3 itu.
Malvin dan Alif cukup kaget,bagaimana jika Devin tahu bahwa Malvin menyukai Ruth.Bisa-bisa Devin mengira Malvin akan menikungnya dari belakang.Karena yang mereka tahu ada hubungan special antara Devin dengan Ruth.
"Lo denger apa yang kita omongin??"Tanya Alif tapi Devin tak bergeming sedikitpun.Apa Devin marah??itu yang ada dipikiran Alif saat ini.
"Sorry Vin gak ada maksud buat gue...."Ucapan Malvin berhenti spontan ketika melihat Devin melepas Headset putih tanpa kabel dari kedua telinganya.
"Jadi sejak tadi lo gak denger??"Tanya Alif lagi.
"Nggak.Gue sengaja pake jaket buat nutupin nih Headset.Jadi gak ketahuan sama guru."
"Tangan lo kenapa?"Tanya Alif mengalihkan pembicaraan agar Devin tak curiga.
"Gak papa cuma kemarin pas jalan sama Ruth ada Accident kecil."
Malvin terdiam seketika,ia sadar Devin sudah semakin dekat dengan Ruth.Apa mungkin mereka sudah jadian kemarin??.Alif menatap Malvin iba,ia tahu Malvin menyukai Ruth.Tapi,apa dayanya jika mengetahui Devin telah menjalin hubungan dengan Ruth.Maka,Malvin harus mengalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melodius Voice(HIATUS)
Teen FictionSuara katakan semua kegelisahanku. Suara ceritakan semua kisahku. Benar-benar susah untuk menghapus luka dan semua kegundahan hati dan pikiranku.Sulit menahan semua rasa sesak dan sakit dalam dada ku.Dimana tak ada satu tempatpun untuk ku menaungkan...