Part 5

710 58 82
                                    

Devin berjalan sendirian di sepanjang lorong kelas yang telah sepi.

"Kak Devin."Panggilan seseorang membuatnya menoleh.

"Ada apa Ruth,kenapa belum pulang?"

"Nungguin kak Devin dong."

****

Marsha yang tengah berjalan dengan Ridwan ke Kepala jurusan IPS sebab suatu hal itu berhenti seketika.

Matanya terus lekat menatap seorang wanita yang sedang bergelajut manja dengan lawan jenisnya.

"Itu kak Devin sama siapa?"Tanya Marsha menatap heran.

"Oh itu Ruth.Pacarnya Devin, emang kenapa?"

"Pacar?"

Marsha merasa terhentak,ia kira Devin masih belum berpasangan.Ia sudah merasa ke-PD-an saja kalau Devin menyukainya.

"Iya,Devin dan Ruth sudah berteman sejak kecil.Sayang sekali Ruth pernah pindah ke luar kota selama satu tahun.Kalau tidak,ia pasti sudah sekelas Dengan Devin."Jelas Ridwan semakin membuat hati Marsha terasa sakit.

"Apa sedekat itu?"

"Kenapa kau bertanya seperti itu.Tidak ada siapapun yang lebih dekat dengan Devin selain aku."Ucap Ridwan lalu mendahului Marsha pergi.

****

Devin melirik kearah Marsha yang tengah berdiri dilorong depan kelas 12 Mipa sebelum meninggalkan tempat itu,Sungguh nyaman pikirnya.

"Ruth.Kakak ada urusan."Ucap Devin kemudian melaju meninggalkan Ruth.

"Kemana?"

"Ada urusan negara yang penting."

Setelah meninggalkan Ruth.Devin mencari keberadaan Marsha sekarang,Marsha tengah duduk dibangku kantin.

"Sore,"Sapa Devin pada Marsha.

"Sore.Kak Devin belum pulang?"

"Belum.Lagi nunggu orang."

"Bukannya sudah dateng.Pacarnya kak Devin."

"Haha....Siapa??Orang gue belum boleh pacaran kok."Jelas Devin lalu mengikuti Marsha duduk.

"Jangan sok polos gitu.Orang tadi Marsha lihat kakak lagi berduaan di loby."Ucap Marsha dengan wajah yang menunjukkan ia sedang sebal.

"Oh itu bukan pacar,dia temen kakak.Kamu salah persepsi.Apa kamu cemburu??"Tanya Devin membuat muka Marsha merah padam.

"Aduh bicara apa kak Devin ini.Mana mungkin Marsha cemburu."

"Gue bercanda.Mau pulang bareng.Lagi pula yang ditunggu nggak pulang-pulang."Ajak Devin pada Marsha.Karena memang sejak tadi ia menunggu Bastian yang tak habisnya berada di ruang Basket.

"Boleh."

Marsha akhirnya menuruti.Tidak jauh memang rumah Marsha,ia sering pulang menaiki sepeda gunungnya.Kali ini,Devin di depan mengayuh pedal sepeda itu dan Marsha berdiri di belakangnya sambil menahan tubuhnya pada punggung Devin.

Mereka berhenti didekat danau yang cukup ramai.

"Indahnya,aku jarang kemari."Ucap Marsha setelah turun dari sepeda itu.

"Iya Sha.Gue kira nggak ada tempat semacam ini di Jakarta."

"Oh ya.Marsha mau beli es krim.Kak Devin mau??"

"Boleh.Vanila Aja."

Marsha telah selesai membeli dua es krim ditangannya.Coklat dan Vanila.

🎶🎶🎶

Melodius Voice(HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang