7. The Happy Ending [edited]

6.6K 299 11
                                    

Eza sedang duduk di sebuah kursi bulat di atas panggung mini yang terletak di tengah café favoritnya, tentu saja di Jakarta. Ia memangku sebuah gitar dan bersiap memainkannya. Matanya menatap lurus pada sosok yang meluluhkan dunianya, menjungkir balikkan hidupnya. Ara, tengah duduk di pojok café, spot favorit mereka, asyik menyantap makanan penutupnya.

Eza tersenyum, ia memetik gitarnya dan mulai menyanyikan sebuah lagu lama, dari tahun 90an.

"Forever can never be long enough for me

To feel like I've had long enough with you

Forget the world now, we won't let them see

But there's one thing left to do

Now that the weight has lifted

Love has surely shifted my way

Marry me

Today and every day

Marry me

If I ever get the nerve to say "Hello" in this cafe

Say you will..

Say you will

....

Together can never be close enough for me

To feel like I am close enough to you

You wear white and I'll wear out the words "I love you"

And you're beautiful

Now that the wait is over

And love has finally shown her my way

Marry me

Today and every day

Marry me

If I ever get the nerve to say "Hello" in this cafe

Say you will..

Say you will

...

Promise me

You'll always be

Happy by my side

I promise to

Sing to you

When all the music dies

And marry me

Today and everyday

Marry me

If I ever get the nerve to say "Hello" in this cafe

Say you will..

Say you will..

Marry me.."

(train - marry me)

Ara terpaku ditempatnya, menatap Eza yang tampak mempesona di atas panggung, juga mendengar isi lagu yang dinyanyikan Eza.

"Marry..you?" gumam Ara pelan.

Maka Eza turun dari panggung, berjalan dengan penuh percaya diri menuju tempat Ara menunggunya. Ia tak peduli tatapan mata para pengunjung lain, baik itu tatapan terpesona, tatapan menggoda, tatapan iri, tatapan menghina, atau apapun. Ia tak peduli. Hanya satu yang dipedulikannya. Wanita yang telah dicintainya selama hampir 9 tahun, cinta yang terus tumbuh dihatinya, tak peduli berapa lama pun mereka terpisah. Dulu, saat ini, dan seterusnya, Ara lah dunianya.

Love of a LifetimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang