❄03 GAGAL

36 6 0
                                    

Pagi ini matahari cukup cerah menyinari kota Bandung. Dan Salsha pun sudah bangun dari setengah enam tadi, wajahnya begitu ceria senyum tak lupa ia berikan.

"Pagi pah,mah,abangg." Ucap Salsha lalu duduk di meja makan.

"Senyum mulu lu kesambet setan apa dek?" Ledek Putra karena heran terhadap adiknya.

Salsha menoyor kepala Putra. Putra meringis
"Ihh sakit tau dek."
"Bodo abis lo ngeselin Bwleee."

Setelah sarapan selesai Salsha pun bergegas berangkat sekolah bareng Putra, karena katanya Putra sudah hapal jalan menuju sekolahnya.

Salsha pun menghirup udara Kota Bandung karena udara pagi yang masih bersih belum terkena polusi. Senyum dia pun belum hilang. Sampai abangnya pun geleng-geleng kepala.

"Dek lo kenapa sih senyum mulu dari tadi? Heran gue." Tanya Putra karena kepo

"Aku sekarang kan mau nyari tahu cowok gerbang kemarin bang! Excited jadinya hehe."

Tak berapa lama akhirnya motor Putra pun sampai di depan gerbang sekolah Salsha.

"Sekolah yang bener dan semoga bisa nyari tahu cowok gerbang ya." Ucap Putra sambil menoel-noel pipi Salsha.

"Iya bang do'ain ya. Ntar mau jemput kan?"

"Iya, gue duluan dek." Pamit Putra lalu melajukan motornya meninggalkan sekolah Salsha.

Salsha pun memasuki area sekolahnya, taklupa dia melirik siapa saja yang lewat siapa tahu ada cowok gerbang itu.

"Pagi Sal." Sapa Revan sambil menepuk pundak Salsha.

"Astaga, bikin gue kaget aja lo van. Eh pagi juga." Ucap Salsha sambil tersenyum

"Kekelas bareng ya mau kan lo? Dari pada sendiri kayak jomblo." Ucap Revan sambil terkekeh.

"Iya boleh, eh btw lo kelas berapa? Kayaknya bukan 9.3 deh." Tanya Salsha karena dia kemarin tidak melihat Revan di kelasnya.

"Gue kelas 9.4 kok hehe. Eh ini kelas lo udah sampe." Dan aku pun menoleh ke arah kelas.

"Oiya gue duluan Rev." Ucap Salsha pamit.

Tanpa Salsha sadari ternyata kini dia sudah di perhatikan oleh beberapa adik kelas ataupun teman seangkatannya karena dia tadi berjalan dengan Revan.

Pada ngapain sih kok ngeliatin gue? Gue cantik? Ah udah dari dulu kali, tapi ya kalo iri biasa aja dong gausah natap gitu banget ngapa. gerutu Salsha dalam hati.

Salsha pun masuk kedalam kelasnya. Dia berjalan menuju tempat duduknya di sana sudah ada Airin dan Nindi sepertinya Fia belum berangkat, karena Salsha tidak melihat Fia.

"Selamat pagi temen-temen." Ucap Salsha masih dengan senyum yang belum pudar lalu duduk di kursinya.

"Sal maneh di line sama Revan ya?" Ucap Airin tiba-tiba

"Iya, emang kenapa? Yang ngasih ID line gue lo ya Nin?" Tanya Salsha memastikan

"Hehe iya habisnya aku takut sama fansnya, kemarin ketemu di koridor terus dia minta ID line maneh dari pada aku di bunuh sama tatapan fansnya mending aku kasih aja deh, beruntung maneh mah baru sehari sekolah disini udah di minta ID line aja" jelas Nindi kepada Salsha.

Salsha pun heran kenapa Revan begitu banyak fansnya. Memang sih Salsha akui wajah nya ganteng dari pada Dia.

"Revan suka sama kamu kali Sal." Ucap Airin asal.

"Ada-ada aja kamu mah."

Lalu bel tanda pelajaran pun dimulai. Dan ternyata Fia juga sudah duduk manis di samping Salsha.

My First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang