Dari matamu aku menemukan titik lemah itu.
-SalshaDilla"Makasih bang Putra titidije yaaah" ucap Salsha sambil terkekeh
"Sonoh masuk keburu bel ca" Lalu Putra melajukan motornya meninggalkan sekolah Salsha.
Salsha pun menyusuri koridor disana banyak siswa siswi yg berlalu lalang.
Dia bersemangat menuju kelasnya bukan karena apa-apa hatinya sudah tak sabar betemu dengan Dianya yang katanya sekolah disini juga. Dan tanpa sengaja Dia menabrak seseorang.
"Maaf gk liat" ucapnya gusar lalu menatap seseorang yg di tabraknya
"Gapapa santai aja Sal, tapi lain kali hati-hati coba tadi cowok lain yg di tabrak terus gak trima bisa bisa lo nanti di makan sama dia." Lalu Revan mengacak rambut Salsha
"Kebiasaan deh lo ngacak rambut gue." Salsha mendengus sebal
"Pagi-pagi udah marah aja neng. Sini abang bahagiain" ucap Revan sambil terkekeh
Salsha lalu pergi dari hadapan Revan pasalnya kini pipinya sudah memerah. Dan sekarang mereka menjadi pusat perhatian di koridor. Hal ini yang paling Salsha hindari menjadi pusat perhatian itu gak enak pasalnya pasti nanti akan timbul gosip yang tidak-tidak. Salsha tak suka menjadi bahan gosip.
"Sal tunggu dong gue kan bercanda" tak butuh waktu lama untuk Revan mengejar Salsha karena kaki panjang yg memudahkan dia.
"Rev lo tuh gasadar apa kita di jadiin pusat perhatian sekarang" ucap Salsha lalu buru-buru ingin meninggalkan Revan
Tetapi tangan Revan menarik tangannya.
"Emang kenapa sih? Toh kita gak ngelakuin hal negative jadi bodoamatlah mereka sirik kali sama lo." Ucapnya santaiTak berapa lama pun siswi-siswi menatapnya dengan penuh iri
Revan pacaran sama anak baru?
Halah cantikan juga gue
Revan suka yang pendek?
Tapi dia manis.
Seperti itu lah bisik-bisik yg di dengar Salsha.
Dan akhirnya dia sampai di kelasnya, dia langsung masuk tanpa pamit ke Revan. Tetapi Revan masih saja mengejarnya dan dia menarik kursi dan duduk di samping Salsha. Semua perhatian menuju kearah mereka lalu Revan menatap tajam kearah mereka dan akhirnya mereka sudah tak melihat kearah Revan dan Salsha. Tetapi masih ada juga yg diam diam melirik.
"Gue minta maaf, jangan ngambek lagi ok?" Ucap Revan sambil memasang puppy eyes nya
"Dih najis muka lo! Gue udah maafin kok tenang aja. Udah sana pergi kekelas bentar lagi bel rev"
"Bener ya? Sebagai tanda permintaan maaf ntar lo gue traktir gaada penolakan. Istirahat gue kesini, tungguin ok?" Ucap Revan serius.
Salsha mendegus geli
"Iya iya. Udah sana pergi deh" Salsha mendorong lengan Revan"Modus mau megang ya neng?" Revan pun terkekeh.
Pipi Salsha memanas dia pun menutupinya dengan rambut yg ia gerai.
"Ciee pipinya kenapa tuhh" goda Revan sambil menusuk pipi Salsha
"Apasih van" Salsha menjadi salah tingkah.
Akhirnya bel pun berbunyi Salsha bisa menghela nafas lega karena Revan pun akhirnya pergi.
"Gue balik kelas jangan kangen ya. Oiya ntar gue jemput jangan tinggalin." Lalu Revan pun beranjak pergi dari kelas Salsha.
KAMU SEDANG MEMBACA
My First Love
Teen FictionPertemuan yg tak pernah di duga oleh Salsha untuk bertemu kembali pada cinta pertamanya di sekolah barunya. Dan rasa itu hadir kembali rasa suka yg bertambah setiap saat. Ragil tak pernah menyadari kalau Salsha masih saja mengharapkannya kembali...