Bel istirahat telah berbunyi dan Bu Anisa selaku guru Bahasa Indonesia pun bergegas keluar dari kelas 9.3
"Salsha tolong nanti balikkan paket ini ke perpustakaan." Ujar Bu Anisa seraya tersenyum.
Salshapun yg sedang membereskan buku-bukunya lalu menghadap kedepan dan mau tak mau ia harus meng iyakan.
"Baik bu." Ucap Salsha terpaksa.
Lalu bu Anisa pun keluar dan teman-temannya pun berhamburan keluar untuk mengisi cacing-cacing di perut mereka yang sedang berdemo.
"Sal aku gak bisa bantu kamu maaf ya soalnya udah laper akudd nih." Ujar Nindi yang tak enak hati kepada Salsha
"Gapapa Nin. Kalo Airin gimana?" Tanya Salsha yg mengharap Airin bisa membantunya karena Salsha tau pasti Fia akan menemani Nindi juga ke kantin.
"Aku gak bisa Sal, soalnya anak taekwondo di suruh kumpul maaf ya." Balas Airin
"Yaudah gapapa aku juga bisa sendiri kok. Aku duluan ya ke perpus nanti aku nyusul ke kantin." Ucap Salsha seraya tersenyum.
Sebenarnya malas sekali Salsha menuju perpustakaan dimana letaknya yg berada pada ujung koridor. Dan di saat seperti ini pasti koridor sedang ramai dan benar saja memang sekarang koridor tengah ramai.
Salsha pun menghembuskannafas kasar.
'Lama banget sih, mana pegel nih kaki.'-gumamnya.
Pada saat Salsha masuk ke dalam perpustakaan ia agak terburu-buru dan akhirnya menabrak seseorang yg mau keluar dari perpus. Salshapun melihat paket nya yg berantakan.
"Jalan tuh pake mat-" belum selesai Salsha bicara dia kaget bukan main ternyata yg ia tabrak adalah Ragil ya hmmm Ragil.
"Ragil te-ternyata kk-kamu" ucapnya grogi.
Ragil pun sama dia kaget seperti Salsha tapi ia mengubah ekspresinya kembali datar.
'Kenapa harus ketemu sih!'-gerutu Ragil dalam hati.
Salsha langsung teringat pada paketnya dan dia segera memberesi paket-paket yg jatuh itu. Ragil pun ikut berjongkok membantu Salsha ia tak tega melihat Salsha seperti itu.
Jantung Salsha berdegup kencang ia tak menyangka Ragil akan membantu dan timbul senyum tipis di wajahnya. Setelah semua paket telah di bereskan Salsha dan Ragilpun berdiri.
"Makasih udah ngebantu" ucap Salsha sambil tersenyum tulus.
"Ck! Udah seharusnya karena aku yg nabrak kamu, lain kali hati-hati. Aku duluan" lalu Ragil pun pergi meninggalkan Salsha
Salsha buru-buru meletakkan paket-paketnya lalu kembali keluar dari perpustakaan untuk mengejar Ragil.
Bu Resta yang melihat kelakuan Salsha hanya geleng-geleng kepala.
Salsha bingung mau kemana tadi dia melihat Ragil mengarah ke kantin tapi setelah dia memasuki kantin batang hidung Ragil tak kunjung terlihat oleh nya.
"Ck! Kemana sih cepet banget ilangnya." Salsha pun bermonolog sendiri.
Nindi yang melihat Salsha langsung melambaikan tangannya.
"Salshaaaaa" teriak Nindi semua mata langsung mengarah padanya lalu Nindi tersenyum kikuk.
"Mangkannya suara toa nya di jaga malu kan maneh." Ucap Fia sambil terkekeh.
Lalu Salsha memutuskan untuk bergabung kepada sahabat barunya itu.
Fia yg merasa heran terhadap Salsha karena dari dia bergabung Salsha hanya melihat kanan kiri depan belakang dan tidak memesan suatu apapun akhirnya memutuskan bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My First Love
Teen FictionPertemuan yg tak pernah di duga oleh Salsha untuk bertemu kembali pada cinta pertamanya di sekolah barunya. Dan rasa itu hadir kembali rasa suka yg bertambah setiap saat. Ragil tak pernah menyadari kalau Salsha masih saja mengharapkannya kembali...