"Dek buruan dandan lama amat sih lu" teriak Putra yang sudah tak sabar.
Lalu Salsha pun turun dari lantai dua dengan senyuman.
"Ayok buruan berangkat nanti telat" ucapnya lalu pergi mendahului Putra.
"Woy mirror pea yang lama dandan kan elu ngapa gue yang di tinggal?" Putra lalu mengejar Salsha
"Jadi cowo bacot banget sih lu diem sih elah. Mamaaaaa Aku berangkat yaaaaaa."
"Toa anjir"
Lalu mereka berdua memasuki mobil dan berjalan menuju Bandung Indah Plaza yang biasa di singkat dengan BIP.
Mereka akan menghabiskan malam minggu disana, walaupun bukan sama pasangan seenggaknya sama adek pun bisa itu kata Putra yang selalu terlontar ketika Salsha bertanya "kenapa gak sama pacar bangput aja?".
Waktu di Semarang juga mereka sering menghabiskan malam minggu berdua.
"Bang putra nanti kita nonton ya?"
"Nonton apa?"
"Gatau. Yang bagus aja, eh Dilan 1990 juga boleh kan lagi booming."
"Makan aja deh dek"
"Nonton sama makan"
"Makan aja"
"Nonton sama makan! Kalo gamau yaudah aku nanti di mobil aja biar abang kayak jones"
"Iya, nonton sama makan" Ucap Putra terpaksa
"Dari tadi kek" ucap Salsha sambil senyum kemenangan.
Tak lama dari itu mereka pun telah sampai di BIP. Setelah memarkirkan mobilnya Putra mengandeng tangan Salsha.
"Bang kita masih cocok ya." Ucap Salsha sambil terkekeh
"Cocok apa?"
"Masih cocok jadi pasangan. Tapi aku sih gamau kalo beneran"
"Emang abang mau?"
"Maulah. Secara aku kan cantik,manis,pinter,baik,sopan gini"
"Tambahin pendek,cerewet,gabisa diem" ucap Putra lalu terkekeh Salsha mencebikkan bibirnya.
Karena perut mereka lapar mereka memutuskan pergi ke Mc' Donalds untuk memesan makanan.
"Pesen apa kak?"
"Emmm es krim matcha"
"Ada lagi?"
"French fries"
"Kakak nya?"
"Samain" ucap Putra kalem
"Baik. Tunggu sebentar ya kak" waiters tersenyum Salsha juga membalasnya.
Hening.
Baik Salsha dan Putra larut dalam gadget masing-masing. Tak lama dari itu Salsha pun bosan dia meletakkan hpnya di meja lalu menelusuri pengunjung yang ada.
"Bangput bangput liat deh."
"Apa?"
"Itu yang lagi pacaran" Salsha mengarahkan dagunya ke arah orang tersebut.
"Kenapa mereka?" Tanya Putra heran karena perasaan gak ada yang aneh diantaranya.
"Di kasih otak bego banget. Itu liat masa pacaran sama om om, mending kita ya bang jomblo
gak pacaran sama yg tante tante atau om om gitu"Pletak
"Aww sakit onta"
"Jangan gosip ogeb. Siapa tau itu bokepnya"
"Bang Putra ngomongnya typo. Bokap bukan bokep oon"
"Ooh iya" lalu Putra dan Salsha terkekeh.
Akhirnya makanan yang di nanti nanti pun datang. Dan mereka menikmatinya. Sekitar 30 menit mereka sudah habiskan makanannya.
❤ 💬 ✈
Liked by revan_Putra,airinadewi55,and 12.231 others
salsha_dillaaw malem minggu with abwankk 💩 @syahreno_putra
View all 231 comments
airinadewi55 gak ngajak wkwk
revan_putrawidiww sama siapa tuh😂"Ngapain di post sih"
"Serah gue lah."
"Ayok lanjut lagi"
"Kemana dek"
"Book store, mau beli novel"
"Yaudah"
Setelah dari mc' donalds mereka melanjutkan ke book store Salsha pun berjalan menuju buku yang bergenre teen-fiction Putra hanya mengikuti adiknya takut ngilang nanti.
Sudah 1 jam Putra menunggu adiknya memilih buku dia melirik Salsha sekilas lalu menghampirinya.
"Dek lama bgt udah sejam kita disini bisa jamuran gue nunggu lu" celoteh Putra
Salsha hanya menoleh lalu kembali sibuk dengan novel yang ia bingung ingin mengambil yang mana.
Putra mendengus adiknya tak menghiraukan dia.
"Dek cepetan dong katanya mau nonton tapi milih buku lama banget"
Akhirnya Salsha mengambil novel yang berjudul Hujan karya Boy Candra lalu pergi menuju kasir.
Putra tak habis pikir sudah satu jam mereka disini tapi Salsha hanya mengambil satu novel dan yg berada di hadapannya dari tadi. Sebegitu ribetkah cewek? Putra menghela nafas pelan 'untung sayang'-ucapnya dalam hati.
"Bang pulang aja ya?"
"Gak nonton dulu nih?"
"Udah gak pengen pan kapan aja lah"
"Yaudah kuyyyy"
Akhirnya mereka berdua memutuskan pulang.
Dan setidaknya masih ada kamu yang menjadi penyejuk dikala panasku -Salsha
KAMU SEDANG MEMBACA
My First Love
Teen FictionPertemuan yg tak pernah di duga oleh Salsha untuk bertemu kembali pada cinta pertamanya di sekolah barunya. Dan rasa itu hadir kembali rasa suka yg bertambah setiap saat. Ragil tak pernah menyadari kalau Salsha masih saja mengharapkannya kembali...