chapter 3

2.3K 81 5
                                    

Seorang perempuan dengan berpakaian sederhana sedang duduk di bangku taman kompleks rumahnya sambil bermain hp. Bosen banget, apa ga ada yang seru. Keluhnya di dalam hatinya. Lalu dia melirik sekitar taman sampai matanya terfokus pada satu titik. Senyum mulai mengembang di wajah nya, saat mengetahui disana ada tukang es krim.

Tanpa berpikir panjang dia mendekati si penjual es, dan berkata "Mas! Beli es krim nya satu" Kata seoarang perempuan---Sasha---kepada si penjual.

"waduh neng, es krim nya teh udah abis" Si penjual es itu mengusap keringat nya. Yahhh. Batin Sasha.

"yaudah gapa-pa mas. Saya permisi dulu ya mas" Sasha kembali ke tempat nya kembali ---- tempat duduk di dekat taman ---- sambil mengerucutkan bibirnya.

Dia mengeluarkan handphone nya di saku celana. Dan membuka ig. Baru saja dibiarkan beberapa menit, notivikasi sudah banyak, Sasha tidak perduli dengan semua itu. Toh, paling juga teman sekelasnya. Saat sedang asik main hp, tiba-tiba....

Ada yang menduduki tempat duduk di sebelah nya. Sasha menoleh dan mendapati laki-laki berbaju hitam, memakai masker, dan memakai kaca mata hitam. Sasha bergidik ngeri dia lebih memilih melanjutkan aktivitas nya yang tertunda.

Lama kelamaan Sasha mulai risih di tatap oleh lelaki disamping nya. "eheemm" Sasha berdehem, lelaki itu hanya diam saja. Sasha memilih untuk pergi. Baru saja Sasha ingin beranjak pergi lelaki itu mencekal tangan nya.

"disini dulu gue gak bakal lama" kata lelaki itu, Sasha hanya menurut. Sasha melihat tangan nya masih dipegang, lelaki itu sadar dan langsung melepaskan nya. Dia berdehem untuk terlihat lebih cool.

Sudah lama mereka berdiam diri, sampai lelaki itu beranjak pergi. Sasha hanya diam mengerutkan kening nya bingung. Dia tak perduli lalu melanjutkan aktivitas nya. Sampai tiba-tiba....

Dorrrrrr

Sasha hampir saja loncat dari tempat duduk nya. Tapi, karena dia masih dalam keadaan sadar dia hanya melatah.

"EH! KOK AKU KAGET" latah Sasha.

"Hahahahah" suara tawa terdengar dari belakang. "gilaa hahahaaa muka nya kocak banget " Sasha hanya diam melihat itu sambil mengerucutkan bibir nya.

"hahah... Gila muka lo tuh hahaha" Kata orang yang mengagetkan Sasha---Cantrika----sambil duduk dibangku kosong bersebelahan dengan Sasha. Cantrika menyeka air matanya yang keluar.

"BoDo" kata Sasha sambil beranjak pergi.

Walaupun sahabatnya Cantrika itu namun Sasha tetap menyayanginya. Karena Cantrika lah yang dulu membantunya. Cantrika adalah sahabatnya sewaktu ia bersekolah di sekolahnya dulu.

"eh. Sha lo mau kemana" ucap Cantrika mengikuti langkah Sasha. Dan membujuk Sasha.

"ayo dong Sasha jangan marah ya! Kan gue cuman bercanda" Ucap Cantrika dengan nada yang dibuat buat sedih. "ya udah kalo lo marah gue gak akan traktir lo lagi!" ucap Cantrika mengancam.

"lah ko jadi lo yang marah sih? Seharusnya kan gue yang marah" Sasha menghentikan langkah nya sambil mengerutkan kening nya bingung. Pasalnya, Sasha emang suka di traktir sahabat nya, bukan gak punya duit, tapi hemat.

"ya udah mangkanya jangan marah" kata Cantrika. Sasha hanya menganggukan kepalanya pasrah. Lalu sebuah ide terlintas di benak nya.

"aduh tenggorokan gue kering banget ya" Sasha mengelus lehernya.

"iya-iya gue tau! Ya udah beli minum yuk! " ajak Cantrika, dan Sasha mengangguk antusiasi. Mereka berjalan ke warung dan membeli sesuatu disana. Tak terasa hari sudah mulai gelap. Dan mereka memilih pulang.

.
.
.
.
.
.
.
.
TBC......

My Ice Ketos Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang