Pagi ini Sasha terlihat berbeda ia berangkat sekolah pagi-pagi sekali. Sasha pun masuk ke kelas nya seorang diri. Yap, hanya Sasha yang telah sampai di kelas nya.
Dengan menaruh tasnya Sasha menghela nafas lelah. Ia memangku dagunya dengan tangannya, menatap kosong ke arah papan tulis.
Tadi subuh sekali ia bangun untuk merayakan orang tua nya yang katanya akan pulang hari ini. Tapi, saat ia mengecek handphone nya terdapat pesan yang menyampaikan bahwa pernebangang orang tuanya tertunda karena tiba-tiba ada pekerjaan yang tidak bisa ditunda .
Sedih memang, tapi menurut Sasha itu sudah biasa.
Tanpa sadar anak kelas nya mulai berdatangan. Handphone Sasha berbunyi menandakan ada pesan masuk . Ternyata dari Clarisa sahabat nya.
'Sha gue gk msk hari ini. Lg skt gue kemaren abis makan es krim bnyk bgt. Sorry ya kita gk jd jln2.' kira-kira seperti itu pesan dari Clarisa
'iy gpp' balas Sasha
Bel berbunyi tanda masuk kelas. Sasha pun segera memasukkan handphone nya di dalam tas dan mengeluarkan buku pelajaran.
Skip
Jam sekolah sudah berakhir. Bertanda pulang sekolah. Murid-murid pun berhamburan keluar sekolah. Sedangkan Sasha masih memasukkan barang-barang nya kedalam tas sambil memikirkan agendanya setelah pulang sekolah.
Karena Clarisa sedang sakit dan orang tuanya belum kembali dari pekerjaannya yang tercinta, ia pun memilih untuk berjalan-jalan ke mall. Yah sekalian refreshing.
Setiba nya di mall, Sasha pun bergegas pergi ke Timezone. Entahlah hanya itu pilihan nya.
Tidak lupa pula permainan yang ia sukai yaitu pencapit boneka. Mungkin bukan dia saja yang suka tapi sebagian besar orang ke Timezone bermain ini dan menyukainya.
"Arghh" Sasha menatap boneka incarannya dengan geram. Apa-apan ini ia sudah bermain selama bermenit-menit mendapatkan banyak boneka dengan mudah tetapi, hanya boneka itu yang tidak bisa ia dapatkan.
Ingin rasanya Sasha mengambil boneka itu dari bawah atau menggoyangkan alat pencapit boneka itu.
Sudah merasa jengah dengan itu, Sasha pun memilih untuk pergi. Tapi langkahnya terhenti saat mendengar lagu kemenangan dari alat itu.
Saat membalikan badan Sasha terkejut mendapati seorang lelaki tinggi yang bermain pencapit boneka dengan satu kali main langsung mendapatkan boneka incarannya. Sepertinya tingkat kekesalan Sasha sudah mencapai langit.
Ditambah lagi lelaki itu tersenyum mengejek kearahnya. WHAT!?
Lalu lelaki tersebut melangkah kearahnya. Sasha menatap lelaki itu dengan pandangan jengkel.
"Permisi mba" ucap lelaki itu. Sontak Sasha menatap lelaki itu dengan sinis sambil berkata
"Apa?!" Tanya Sasha sinis.
Dengan senyum yang sangattt. Arghh.
"Mba mau beli boneka ini gak?"
What? Apa tadi?
Sasha pun menatap lelaki di depannya dengan tanda tanya. Jangan-jangan dia orang yang lari dari penjara yang ada di berita kemarin.
"Tenang mba saya bukan orang jahat kok. Saya mau jual bonekanya mba" ucap lelaki itu sambil menyodorkan boneka incaran Sasha.
Merasa tergiur dengan boneka incarannya itu. "Berapa harganya?" Tanya Sasha jutek.
"150rb aja mba"
Drama macam apalagi ini.
"Loh mahal banget. Main permainan nya saja tidak mencapai harga itu kok!"
"Namanya juga bisnis mba" bisnis katanya?!
"Mau gak mba? Kalau tidak ma..."
"Eh yaudah deh sini gue beli" ucap Sasha akhirnya. Kapan lagi ia mendapat kan boneka yang nyebelin itu.
"Ok mba" lalu Sasha pun memberi kan uangnya dan lelaki itu memberikan bonekanya.
Tanpa dipungkiri Sasha menatap boneka itu dengan berbinar. Dalam hatinya Sasha berkata 'kena juga Lo boneka!' .
Lelaki itu pun pergi tapi, baru satu langkah lelaki itu memutarkan badannya ke arah Sasha "nanti kalau mau boneka cari saya aja ya mba" ucap lelaki itu sambil tersenyum sok manis.
Lalu ia pun pergi meninggalkan Sasha yang terdiam bengong mentap lelaki itu.
S3 jurusan marketing. Tapi yasudahlah yang terpenting boneka ini ada di tanganya.
Sedikit informasi Sasha ini termasuk orang yang sangat suka boneka apalagi boneka dari permainan di Timezone.
"Gak lagi-lagi deh ketemu orang kaya gitu" ucap Sasha.
Skip
Kini Sasha sedang berdiam di kamar tidurnya. Menatap kosong ke arah televisi yang menyala. Lagi dan lagi ia sendiri.
Dilain tempat terlihat seorang laki-laki yang sedang menatap bintang-bintang di balkonnya. Pria itu Alvaro terdiam sambil memikirkan kejadian-kejadian yang terasa begitu cepat.
Kadang Alvaro sering bertanya kepada dirinya 'sampai kapan?'. Alvaro tidak tahu jawabannya sampai saat ini.
Dia ingin sekali berdamai pada masa lalu nya tapi, pikirannya. Ah sudahlah.
Alvaro menghela nafas lelah. Ia pun masuk kamarnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC...Sorry update nya lama :' *tampar online
Tetap semangat ya kalian smua walaupun keadaannya seperti ini 👍👏😣
Oh ya maaf kan jika ada typo atau salah kata. 😣
Gj+gk nyambung
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Ketos
Teen Fictionkisah tentang cewek periang yang dipertemukan dengan ketua osis yang super duper dingin. Semoga suka ya...