#1 Argani Dewanta

11.1K 357 28
                                    

******

Namanya Argani Dewanta, biasa dipanggil Gani. Seorang pengusaha restoran khas Nusantara, namun memiliki konsep intersional dan tempat yang instagamable. Usianya tahun ini genap berumur 32 tahun. Memiliki perawakan tinggi 178 cm, kulitnya termasuk kategori putih, entah dapat dari gen mana, yang jelas semua keluarganya hampir tak memiliki kulit putih seperti dirinya.

Ia memiliki sifat yang ramah dan mudah sekali berteman. Dengan selera humor yang lumayan menghibur kaum-kaum tertentu, karena lelucon yang biasanya dilemparkan olehnya cenderung sedikit garing.

Ia memiliki seorang Kakak perempuan yang bernama Nayla, sifatnya blak-blakan dan sedikit judes, berbanding balik dengan dirinya. Beruntung masih ada yang mau menikahi dan mendonorkan sperma untuk Kakaknya ini, sehingga dirinya bisa memiliki keponakan yang menggemaskan dan juga cerdas.

Dan sebentar lagi akan bertambah karena Nayla kini sedang mengandung keponakan keduanya. Berbeda dengan Nayla yang kisah hidupnya kini memiliki keluarga kecilnya sendiri yang sering kali membuatnya iri. Gani tak seberuntung kakaknya.

Bisa dibilang kisah cintanya cukup tragis sekaligus miris. Keinginan kuatnya untuk segera menikah dan memiliki keluarga kecilnya sendiri tak langsung di acc oleh Tuhan. Perjalan cintanya pun tak semulus bisnis restorannya yang kini sudah memiliki beberapa cabang di luar Bandung.

Dulu saat ia mencoba menjalin hubungan dengan Anggita, adik salah satu sahabat karibnya, harus berakhir karena sifat Gani yang sedikit overprotectif dan suka mengarahkan-cenderung sedikit mengatur, membuat Anggita dengan jiwa bebasnya muak dan memutuskan untuk untuk mengakhiri hubungan mereka tepat sehari sebelum Gani melamarnya.

"Maaf, Mas, aku nggak bisa sama kamu lagi. Kamu terlalu suka ngatur. Aku bosen." Kurang lebih begitulah kalimat yang di lontarkan Anggi saat mengakhiri hubungan mereka waktu itu.

Lain lagi dengan kisah cintanya dengan adik salah seorang karyawannya yang harus kembali berakhir tragis karena perbedaan umur mereka yang tak bisa dikatakan dekat. Gani yang sudah siap mental sekaligus finansial sedangkan Ana baru memasuki semester duanya untuk program S1nya. Gani yang selalu ngebet ke pelaminan dan Ana yang masih ingin pacaran.

"Kamu kepikiran buat nikah muda nggak?" Gani Bertanya pada Ana yang saat itu sedang bersandar di dadanya yang tidak terlalu bidang. Sementara dirinya memainkan rambut Ana yang baru kemarin sore di creambath.

Dengan gerakan reflek Ana menjauhkan tubuhnya, memandang Gani dengan ekspresi tak sukanya.

"Mas Gani nggak berencana buat ngajak aku nikah muda kan?"

Gani langsung mengangguk sebagai tanda jawaban, sebelum akhirnya mengimbuhkan kalimatnya. "Pengennya sih gitu. Mas kan udah cukup umur, secara materi juga udah cukup kok untuk membiayai hidup kamu ke depannya. Bahkan kalau kamu mau minta sampai S2 atau S3 sekalian. Mas mam--"

"Tapi aku masih muda, Mas. Aku baru semester dua lho. Aku masih pengen pacaran--"

"Pacaran setelah nikah kan bisa, yang"

"Enggak," tolak Ana dengan tegas. "Kalo Mas Gani udah ngebet nikah, mending Mas Gani cari cewek lain deh. Ana bukan perempuan yang tepat buat Mas Gani. Kita putus aja ya."

Gani meringis kala mengingat sifat ngebet kawin-nya itu. Membuatnya frustasi dan akhirnya minta dikenalkan dengan beberapa teman Nayla yang masih tak berjalan dengan mulus.

Sampai akhirnya Umar-kakak iparnya-mengenalkannya dengan Rara-adik ipar dari teman SMA-nya Umar-. Seorang gadis kalem dengan penampilan hijabnya, yang berprofesi cukup unik. Yaitu sebagai penjahit. Sebenarnya Rara ini bukan dari kalangan menengah ke bawah, bisa dibilang berkecukupan lebih malah. Karena rumah yang ditempati oleh keluarga mantan gebetannya ini termasuk perumahan yang elit, cocok sama orang gedongan. Yang membuat Gani tak paham dengan profesi yang dipilih Rara.

Komitmen Tanpa Cinta(Pindah Ke Dreame)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang