Chapter 6 - The Past

85 5 0
                                    

5 YEARS AGO..

NEW YORK, USA.

Hari ini adalah 2 hari sebelum perpisahan atau hari kelulusan siswa tingkat 12, Senior High School of New York. Itu adalah hari yang sangat mereka tunggu-tunggu untuk terbebas dari aturan sekolah yang sangat disiplin.

Terlihat Keyla dan Bia tengah jogging mengelilingi taman. Hal ini sering di lakukan oleh mereka saat hari Sabtu karena sekolah libur dan hari Minggu mereka gunakan untuk pergi ke Gereja.

Saat ini mereka duduk di bangku yang berada di tengah taman dekat dengan air mancur.

"Key?", ujar Bia.

"Iya Bi, kenapa?", ucap Keyla.

"Tidak terasa ya, kita sudah 3 tahun bersama", ujar Bia.

"Ya, time is running so fast", ucap Keyla.

"Ya dan kau sudah ku anggap seperti saudaraku sendiri, sudah lama aku ingin memiliki saudara perempuan, tapi Tuhan berkehendak lain. Mamaku tidak dapat mengandung kembali setelah melahirkanku", ujar Bia.

"Kau boleh menganggapku seperti saudaramu sendiri, justru aku akan sangat senang", ucap Keyla lalu memeluk Bia.

"Thanks for all Key. You are the best for me and I love you so much my lovely sister", ucap Bia.

Drtt.. drrttt.. drrrttt..

Ponsel Keyla tiba-tiba bergetar, setelah Keyla melihatnya ternyata Papanya yang menelponnya.

"Halo Pa",

"...."

"Kenapa Pa, apa yang terjadi?",

"...."

"Astaga, Granny",

"...."

"Dimana Pa?",

"...."

"Key akan segera kesana Pa",

Sambungan telpon terputus dan menyisakan raut wajah Keyla yang panik.

"Apa yang terjadi Key?", ujar Bia.

"Gr..Granny", ucap Keyla.

"Kenapa dengan Granny?", ucap Bia.

"Granny terkena serangan jantung, sekarang beliau di Hamilton Hospital", ujar Keyla.

"Ya sudah, ayo kita kesana", ucap Bia.

Tanpa banyak bicara, mereka langsung menuju kerumah sakit tempat nenek Keyla dirawat.

--

Keyla dan Bia berjalan di koridor rumah sakit menuju ke ruangan ICU.

Setelah sampai, ia melihat seluruh anggota keluarganya berkumpul didepan ruang ICU dengan mama yang menangis dan di tenangkan oleh Neyla dan juga adik mamanya yang menangis ditenangkan oleh suaminya.

"Granny dimana Pa?", tanya Keyla dan disebelahnya ada Bia yang mengelus pundaknya menenangkan.

"Granny sudah tenang disana bersama dengan Tuhan", ucap Papa tenang.

Keyla NatalineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang