***
Author's POV
Keyla sudah pulang dari kantor dan ia sedari tadi hanya merenung di kamarnya tanpa melakukan kegiatan apapun.
Sebenarnya, sejak melihat pria itu di pesta, Keyla telah jatuh hati pada pria itu. Tapi setelah mendapatkan perlakuan yang di anggapnya tidak senonoh tadi membuat hatinya timbul sedikit rasa kecewa. Bagaimanapun juga pria itu adalah pahlawannya.
Tiba-tiba pintu kamarnya diketuk oleh seseorang, di benaknya berkata mungkin Lana, Papanya, atau kembarannya.
Setelah dia mengatakan pada pengetuk pintu tersebut bahwa dia telah mempersilakan masuk. Munculah sosok yang serupa dengannya yaitu Neyla.
"Key?", sapa Neyla.
"Iya, kenapa?," ucap Keyla.
"Aku mau bicara denganmu, penting!," ucap Neyla lalu duduk di ranjang bersama dengan Keyla.
"habla con Neyla," ucap Keyla.
"Kenapa matamu terlihat sembab seperti ini?," ucap Neyla yang telah menyadari keadaan saudaranya itu.
"Tidak apa-apa kok, tadi hanya kelilipan," ucap Keyla, dan tak ambil pusing Neyla hanya ber-oh-ria
"Jadi gini, kemarin di pesta kau bertemu dengan Edward Heaton? Pengusaha muda itu?," tanya Neyla.
"Ah, iya Ney, maaf kalau namamu buruk karenaku," ucap Keyla menunduk.
"oye cálmate, justru itu yang membuatku semakin terkenal dan banyak tawaran job. Gracias karena sudah melibatkan si tampan nan kaya itu pada karierku", ucap Neyla lalu memeluk Keyla, sedang Keyla hanya tersenyum samar.
"Oh ya, kok bisa kau bersama dengan si Edward, bagaimana ceritanya?", tanya Neyla penasaran.
"Awalnya aku dikejar-kejar paparazi, kan aku datang sebagai Neyla bukan Keyla ya wajarlah. Tapi kau taukan aku tak suka tersorot kamera dan aku hampir putus asa, lalu Edward datang dan menyelamatkanku," ucap Keyla.
"Oh, jadi kau berkenalan dengannya tidak?", lagi tanyanya.
"Iya aku berkenalan tapi sebagai Keyla karena sedari awal ia telah curiga, oh ya kau sudah pernah kenal dengannya?," ucap Keyla.
"Ya, aku sudah pernah kenal dengannya karena waktu itu aku pernah menjadi model pada produknya," ucap Neyla.
"Oh," ucap Keyla.
"Gracias por tu información" ucap Neyla lalu keluar dari kamar Keyla.
Apakah Neyla akan mendekati Edward?-Batin Keyla.
Keyla tidak ingin kejadian di masalalunya terulang kembali.
***
Keyla beranjak dari ranjangnya untuk membersihkan dirinya. Terlihat, ia keluar dari closet-nya menggunakan piyama tidur berlengan pendek satu set dengan celananya.
Ia mencepol rambutnya, lalu setelahnya ia turun kebawah dan menuju lemari pendingin untuk mengambil air minum. Keyla melihat Lana berkutat didapur bersama dua orang pelayan lainnya untuk menyiapkan makan malam.
"Nona Key, ingin saya buatkan apa?", tanya Lana yang sadar dengan kehadiran Keyla.
"Aku tidak ingin apa-apa Lana, apapun itu asal buatan tanganmu", jawab Keyla dengan senyum tipisnya.
"Selalu saja begitu, sesekali saya ingin mendengar Nona request sebuah masakan", ucap Lana dengan senyuman lalu mengelus lembut tangan Keyla.
"Sudah mau selesai kan? Boleh aku bantu bawa kemeja makan?", ucap Keyla antusias.
"Dengan senang hati Nona", jawab Lana.
Keyla berjalan dengan membawa semangkuk
albondigas makanan khas Spanyol. Disusul Savannah yang membawa satu nampan Pulpo a la Gallega, dan juga Gracia yang membawa semangkuk besar Paella. Mereka menyusunnya diatas meja makan. Sementara Lana menyiapkan dessert.Lana berjalan menuju meja makan dengan membawa nampan besar yang berisi empat gelas arroz con leche dan juga satu piring panjang membrillo con queso.
Terlihat Papanya dan juga Neyla telah duduk di meja makan, dengan Neyla yang sibuk memainkan ponselnya. Serta Mamanya yang berjalan kearah meja makan yang lurus dengannya tanpa melihat Keyla yang sedang menuangkan teh hijau kedalam gelas."Key, kamu tidak lelah pulang kerja lalu sibuk di dapur?", tanya Jacob.
"Tidak Pa, Keyla cuma butuh kegiatan saja dan juga tidak lama kok di dapur hanya bantu Lana menyajikan di meja makan", jawab Keyla setelah duduk ditempatnya biasa duduk.
"Ya sudah jangan dipaksakan kalau memang lelah", ucap Jacob.
Lalu mereka berdoa untuk makan.
Magdalena tanpa banyak berbicara mengambilkan semua menu makanan untuk suaminya.
"Gracias mi esposa", ucap Jacob.
"De nada",
"Ney, kamu mau makan apa sayang?", tanya Magdalena kepada Neyla, Keyla menghela napas pelan dan samar.
"Pulpo a la Gallega, sedikit saja Ma", jawabnya tanpa beralih dari ponselnya.
"Turunkan ponselmu", tegur Jacob, Neyla hanya berdecak sebal lalu meletakkan ponselnya.
"Ini habiskan ya sayang", ucap Magdalena menyodorkan piring kedepan Neyla.
"Está bien mamá", ucap Neyla.
Keyla mengambil sendiri makanan yang akan dimakan yaitu Paella.
Makan malam yang selalu terasa hambar, batin Keyla lesu.
***
Segini dulu ya, terimakasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keyla Nataline
RomanceKEYLA NATALINE GIORGINO Aku akan tetap tersenyum didepan mereka, walaupun terkadang aku menangis dalam diam. Tuhanlah yang memberiku kekuatan. Terkadang aku berpikir aku adalah anak yang tak diinginkan di keluarga ini. Mereka hanya peduli pada kemba...