#1 : Demons

4K 419 64
                                    

Prosesi pemakaman baru saja selesai satu jam lalu, setelah mengantar keluarga tercinta ke tempat peristirahatan terakhir, mereka pulang ke rumah masing-masing.

Kim Seokjin, putra sulung di keluarga Kim sangat terpukul melihat anggota keluarganya tertimpa musibah.

Ayah dan ibunya meninggal, Jungkook selaku adik pertama Seokjin koma karena kecelakaan yang menimpa keluarga Kim kemarin.

Satu hal menyakitkan lagi yang menimpa adalah, Jungkook dinyatakan lumpuh akibat kecelakaan tersebut.

"Oppa." Seokjin menoleh, ia mendapati adik bungsunya yang sudah tumbuh menjadi wanita cantik sedang menangis tersedu-sedu.

Gadis berusia 20 tahun itu terisak hingga bahunya bergetar.

"Hanna-ya," lirih Seokjin. Ia merengkuh tubuh Hanna dengan erat. "Kau sudah dewasa, relakan kepergian mereka, ya?"

Seokjin melepaskan pelukannya, menangkup kedua pipi Hanna lalu mengusap air mata yang keluar secara terus-menerus.

"Aku-aku-hiks."

"Sstt... jangan menangis. Nanti kakakmu terganggu, Hanna-ya." Seokjin tak bisa menahan air matanya karena kulit mereka bersentuhan. "Kau sudah menghubungi Minji?" tanyanya.

Hanna menggeleng.

"Hubungi dia, suruh datang kemari."

"Aku akan menghubunginya, Oppa. Sekalian ingin menjemput Jineun."

"Baiklah."

Hanna keluar, meninggalkan Seokjin yang kembali merenung di dalam kamar rawat adik pertamanya.

"Oppa tampan."

Seokjin mendongak, arwah istrinya hadir dan memeluk tubuh suaminya.

"Eunji-ya, aku harus bagaimana? Keluargaku hancur," adu Seokjin lirih.

Eunji mengusap rambut Seokjin dengan gerakan lembut. "Umur ada di tangan Tuhan, Sayang. Hanya Dia yang tahu kapan manusia akan mati."

"Kenapa harus keluargaku? Orang tuaku dan ibumu meninggal, Eunji! D-dan Jungkook, koma dan lumpuh. Aku tidak tahu lagi harus melakukan apa."

Inilah yang Seokjin khawatirkan. Jungkook belum menemukan cinta sejatinya padahal usianya saat ini sudah 34 tahun. Setiap Jungkook memiliki kekasih, itu tak benar-benar mencintainya. Mereka hanya mengincar harta Jungkook.


Suara ketukan kaca mobil membuat Hanna mendongak, ia menoleh dan melihat keponakannya yang baru saja pulang sekolah.

Hanna menegakkan tubuhnya, ia menyuruh keponakannya untuk segera masuk.

Dari luar, gadis imut bertubuh kecil itu mengangguk, ia berjalan memutari mobil, masuk dan duduk di samping kursi kemudi.

"Eonni, kau kenapa?" Kim Jineun, putri dari Kim Seokjin yang kini berusia limabelas tahun itu bertanya.

Hanna mengembuskan napas pelan. "Kita ke rumah sakit sekarang, ya?" ajak Hanna.

"Bagaimana keadaan Jungkook Samchon? Apa belum ada perubahan?" tanyanya lirih.

Hanna menggeleng. "Sama sekali belum ada perubahan." Hanna menyalakan mesin mobil. Saat ingin menginjak pedal gas, Jineun menghentikannya.

"Eonni, jangan jalan dulu." Jineun membuka kaca mobil, lalu berbicara pada gadis yang berdiri di sana. "Seohwa-ya, aku pulang duluan, ya! Sampai jumpa! Besok kita bertemu lagi!"

Hanna menatap ke luar jendela, dan menatap datar kekosongan yang ada.


"Samchon, bangunlah." Jineun menggerak-gerakkan lengan Jungkook berkali-kali. Menyuruh pamannya untuk segera bangun.

INDIGO 2 : I Can See "You"•KsjTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang