#3: She's Gone

2.7K 350 28
                                    

Seokjin menggeser pintu kamar rawat Jungkook dengan tergesa, ia mengembuskan napas lega kala melihat sang adik baik-baik saja.

"Seokjin Hyung," panggilnya lirih.

Seokjin tersenyum lega, ia menghampiri Jungkook mengelus kepalanya dengan penuh kerinduan.

"Jungkook-ah, terima kasih sudah bangun."

Jungkook tersenyum sambil memejamkan mata dan meneguk ludahnya susah payah.

"H-Hyung, ada yang mencengkeram tanganku," lirih Jungkook.

Seokjin mengernyit bingung. Apa yang dimaksudkan oleh adiknya? Dari raut wajah Jungkook seperti menyiratkan sakit.

Seokjin menyibak selimut yang menutupi tubuh Jungkook, sedetik kemudian matanya membelalak sempurna. Apa yang dikatakan Jungkook benar, ada yang mencengkeram tangan sang adik.

Hanya ada sebuah tangan tanpa anggota tubuh.

"Kubilang pergi," ucapnya.

Tangan buntung itu hancur menjadi asap. Seokjin meraih pergelangan tangan Jungkook, ada memar di sana.

"Jungkook-ah," panggil Seokjin sambil menatap leher Jungkook. "Ke mana kalung itu?"

"Kalung apa, Hyung?" tanya Jungkook bingung.

"Kalung yang saat itu-" Seokjin menghentikan perkataannya. Pikirannya melayang-layang, ke mana perginya kalung itu?

"Hyung?"

"Ah tidak ada, lupakan saja, Kook-ah." Seokjin tersenyum. "Bagaimana perasaanmu sekarang, hm?"

Jungkook menunduk menatap kakinya yang masih tertutup selimut. "Kakiku kenapa, Hyung?"

Seokjin terdiam sambil ikut memandang kaki Jungkook. "Mulai sekarang jika kau butuh sesuatu kau bisa katakan pada kami, Jungkook."

"Hyung, kumohon."

Anak sulung di keluarga Kim itu menghela napas dalam dalam. "Kau lumpuh, Kook."

Dunia terasa berhenti berputar. Jungkook mematung, tubuhnya kaku bagaikan mayat, tak lama kemudian setitik air mata menjatuhi pelipisnya.

"Tapi kau tenang saja, Kook-ie. Ada aku, Jineun, dan juga Hanna yang akan menjadi kakimu."

Jungkook memejamkan mata, dan mulai terisak. Seokjin memeluk tubuh adik pertamanya, ia ikut merasakan kesedihan Jungkook.

"Hyung, kenapa semuanya terjadi padaku? La-lalu ke mana Eomma dan Daddy?"

Seokjin melepas pelukannya, ia menghapus air mata dan menjawab, "Mulai sekarang kita memulai kehidupan yang baru tanpa orang tua, ya. Kau dan Hanna, akan tinggal di rumahku."

Apalagi ini, Tuhan?


"Hei, ayo kita pulang bersama."

Jineun terkejut karena Yoonji muncul secara mendadak di sampingnya.

"Tidak," jawabnya cuek.

"Apa kau selalu dijemput?"

Jineun tak menjawab, namun kakinya terus melangkah keluar sekolah. Satu jam yang lalu ia mendapat telepon dari ayahnya kalau beliau tidak bisa menjemput dikarenakan Jungkook sudah siuman, Hanna pun sama saja, ia sibuk dengan kuliahnya.

"Aku naik bus."

Senyum Yoonji merekah, ia berlari kecil untuk menyamakan langkahnya dengan Jineun sampai mereka berdua berhenti di halte.

INDIGO 2 : I Can See "You"•KsjTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang