#4 : Mattondu Viśva

3.2K 421 168
                                    

*Tulisan di italic artinya mereka sedang ada di dalam dunia lain ya.

*Siapkan cemilan buat nemenin kalian baca biar kaga bosen. *jangan racun tikus dicemilin.

*Ini chapter terpanjang loh, kasih krisar yaa.

*Semua yang vivi tulis di sini, jangan dianggap serius plis.


Matahari kembali menampakkan sinarnya menggantikan tugas sang rembulan.

Sudah dua hari putri tercinta Seokjin hilang tak ada kabar, membuat sang ayah frustrasi bukan main dengan keadaan.

Seokjin sudah berusaha mengerahkan semua tenaganya untuk menelusuri alam lain, namun ia sama sekali tak menemukan jejak, bahkan istrinya pun tak bisa mengetahui di mana anak tercinta mereka berada.

"Oppa, makan siang dulu, ya."

Sang adik bungsu; Hanna, membawakan nasi dan air minum untuk Seokjin.

Untuk Hanna sendiri pun merasa kehilangan. Di mana keponakannya yang manja dan terkadang usil membuat rasa rindu kian membuncah.

"Wajahmu pucat, Oppa. Sebaiknya kau tidur, sudah dua hari ini kau tidak tidur."

"Aku tak bisa tidur, Hanna. Hatiku tak bisa tenang sebelum anakku ditemukan."

"Kita bisa meminta bantuan Samchon."

"Aku tidak bisa terus-menerus merepotkan dia."

Hanna mengembuskan napas lemah, gadis itu menyandarkan tubuhnya pada pungguh sofa yang juga diduduki oleh Seokjin.

"Tak ada cara lain, aku harus menghubungi Samchon."


Seorang lelaki terduduk di kursi roda termenung seraya memandangi sebuah foto gadis mungil yang sedang berfoto dengannya.

Sesekali lelaki itu memijat pelipisnya yang terasa penat, kenapa masalah di keluarganya tidak juga selesai? Ia baru saja siuman dan masalah baru muncul lagi.
Keponakannya hilang terseret ke alam gaib.

Apa yang harus kulakukan?

"Jungkook-ah."

Jungkook menoleh, ia mendapati kakak iparnya tengah berdiri di samping kursi rodanya.

"Noona, aku mengerti bagaimana perasaan kalian," ujar Jungkook.

Eunji menangis lagi. Ia terduduk lemas di samping kursi roda Jungkook. "Aku ibu yang buruk, Jungkook. Bagaimana bisa aku tak datang di saat anakku sedang ketakutan."

Jungkook menyentuh bahu kakak iparnya dan mengelusnya lembut. "Jika saja aku punya kemampuan seperti Seokjin Hyung, aku akan membantu, Noona. Sayangnya..." Jungkook menunduk lirih. "Tuhan hanya mempercayai Seokjin Hyung untuk menjadi salah satu dari sekian banyak orang yang menerima kelebihan dari-Nya."

Hantu cantik itu semakin terisak, suaranya memenuhi kamar bahkan seisi rumah. Tangisannya begitu lirih, membuat siapa pun yang penakut akan merinding dibuatnya.

Di lain tempat, Seokjin memejamkan mata, ia ikut merasakan betapa sedihnya sang istri ketika tahu anaknya hilang. Seokjin dengar, jelas sekali kalau Eunji meraung-raung di kamar adik keduanya.

"Oppa."

Seokjin tahu maksud Hanna memanggilnya karena takut akan suara tangisan Eunji. Lelaki itu memeluk adik bungsunya dengan erat.

Hanna tak ingin bicara tentang ketakutannya, saat ini ia hanya butuh pelukan dan seseorang untuk menenangkan dari suara mengerikan tersebut.


INDIGO 2 : I Can See "You"•KsjTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang