Eps-3

328 15 43
                                    

Sekarang aku dirumah. Suasananya sepi karna ibu sedang pergi bekerja. Maklum, ibuku bukan ibu rumah tangga biasa. Dia juga seorang kepala keluarga. Jika ibuku tidak bekerja, harta warisan ayahku akan habis dan kami akan jatuh miskin.

Yah, Shepia tidak ada disini. Hanya ada aku dan anak kecil yang berlarian kesana kemari dan juga ada pria tanpa kepala dan kaki. Mereka hanya melihatku sekilas lalu pergi begitu saja. Mungkin mereka bosan menggangguku karena terus kuabaikan.

Saat aku berusaha memejamkan mataku untuk beristirahat, handphone ku berdering. Kulihat ada 3 pesan masuk dari nomor tak dikenal, nomor pribadi. Tanpa pikir panjang akupun membukanya.

Hai...

Apakah ini kamu?

Aku suka denganmu

Ah, masa bodo dengan ini. Paling cuman orang iseng kurang kerjaan" pikirku dalam hati.

Karna merasa haus, aku pergi kedapur untuk mencari air. Dapur rumahku berada dilantai 1 sementara kamarku dilantai 2. Di tangga rumah ini biasanya ada sesosok nenek yang sering menyapaku dan memberikan senyuman hangat. Awalnya, aku mengira nenek itu manusia biasa yang ibu suruh untuk menjagaku karna ditubuhnya tidak terdapat luka sama sekali. Kali ini nenek itu tidak ada. Aku merindukannya. Sudah hampir seminggu tidak melihatnya duduk ditangga.

Didapurpun tidak ada siapa siapa. Membosankan sekali akhir akhir ini. Mana tadi ulangan cuman bisa jawab 6 soal dengan benar. Ibu tidak akan senang dengan ini.

Oh ya, sekedar info, rumahku sangat jarang dikunjungi oleh orang normal. Mungkin mereka takut dengan kemampuan yang kami miliki dan menganggap kami gila. Tapi orang orang yang punya kelebihan sama sepertiku dan ibuku sesekali berkunjung untuk melihat sosok dirumah kami. Sosok disini sangat baik, mereka teman ibu. Tapi aku masih belum terbiasa dengan semua ini.

Tiba tiba TV di ruang tengah menyala sendiri. Aku tidak melihat siapapun. Ibu juga akan pulang larut. Sosok dirumah ini tidak pernah mengganggu peraboran ibu. Pasti yang menggangguku adalah sosok daru luar.

*tok.... Tok.... Tok

Terdengar suara pukulan pada kayu atau benda lainnya. Jandungku ingin meledak. Aku tidak pernah takut jika berhadapan dengan sosok ditumahku. Apa apaan ini, aku merasakan sentuhan dingin di pundak kiriku...

Selesai juga part 4-nya. Sorry ya kalo gak nyambung dan ceritanya pendek banget. Lagi GABUT. Don't forget to vote and commen down bellow ya... Love you

Last DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang