Eps-4

332 11 3
                                    

Akupun dengan spontan membalikan badanku. Dapat kuliha seseorang bertubuh besar dengan darah disekujur tubuhnya.

Dia menatapku. Matanya berwarna putih semua dan tidak memiliki kelopak. Saat itu juga aku melihatnya menyeringai kearahku. Senyumannya sangat mengerikan. Melihat itu aku langsung berteriak.

Ibuku sudah pulang. Dia yang melihat aku berteriak teriak tanpa sebab menjadi panik. Dia memelukku dan terus memanggil namaku. Aku sadar kalau sosok itu sudah tidak ada. Aku membalas pelukkan ibuku.

*****

Pagi ini sangat cerah. Tapi aku merasa pusing. Ibuku meminta agar aku tidah usa kesekolah dulu. Tapi aku tau. Ibu akan pergi untuk bekerja dan aku akan sendirian disini. Aku mungkin akan melihat penampakan makhluk itu lagi.

Akbar menjemputku seperti biasa. Aku langsung berlari masuk ke dalam mobilnya  setelah pamit dengan ibu. Akbar melihatku yang pucat seperti mayat. Dia bertanya beberapa pertanyaan merepotkan padaku.

"kamu kok pucat? Belom makan ya? Kamu demam atau gimana? Kalo kamu sakit terus pingsan disekolah gimana? Aku gak mau liat kamu sakit!" tanyanya bertubi tubi.

Aku sebenarnya malas menjawab pertanyaan itu. Tapi dia sangat khawatir denganku. "enggak kok aku gak sakit. Aku cuma  kecapean aja. Aku pengen sekolah kan bentar lagi ujian." jawabku

"kamu yakin baik baik aja."

"iya, aku baik kok. Aku cuman lapar. Makan dulu ya!"

"oke deh"

Dia mengajakku makan dikantin sekolah. Disana aku melihat sahabatku yang habis berlibur ke Jepang beberapa bulan yang lalu. Dia baru pulang sekarang.

Dia sedang bicara dengan seseorang. Orang itu sangat cantik, tapi kurasa dia bukan murid disini. Pakaiannya saja bukan pakaian sekolah. Mukanya kek orang barat gitu. Tanpa pikir panjang akupun mendatangi sahabatku dan bertanya.

"Gina, kamu udah pulang! Terus ini siapa? Kok aku gak perna lihat?" tanyaku yang membuat bagian hitam matanya melebar.

"kamu bisa liat juga?" tanyanya balik

"liat apa?"

"liat temen aku! Kamu bisa lihat mereka?"

"maksudnya?"

"kamu bisa lihat mereka yang tak kasat mata juga?" tanyanya yang membuatku menyadari bahwa seseorang didepan Gina ini bukanlah manusia.

"iya aku bisa lihat. Aku lupa kalo kamu dari dulu udah tau kalo kamu bisa liat."

"oh, sini aja duduk. Ajak noh akbar, kasian berdiri mulu,"

"iya, bar sini aja duduknya"

Akbar pun duduk disebelahku. Gina pindah duduk menjadi disebelah makhluk itu. Makhluk itu tepat berada didepanku. Dia tidak menghilang mungkin karna kondisinya sedang sepi dan kami juga bisa melihatnya, kecuali Akbar.

Makhluk itu melihat diriku. Dirinya tidak menunjuka  wujud seramnya. Dia sangat cantik. Mengapa dia bisa mati penasaran seperti ini.

"oh ya, kenalin ini Julia. Dia tema aku. Sebenarnya dia seharusnya gak disini tapi dia pengan nemenin aku kesekolah." kata Gina yang menyadarkanku dari lamunan.

"oh, hai Julia. Pantas aku gak perbah lihat kamu di sini." kataku dengan senyumman.

"eh, iya. Senang bertemu dengan orang yang bisa melihat diriku!" ucap julia.

Last DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang