part 4

635 26 0
                                    


Disinilah seorang laki laki paruh baya sedang berdiri menghadap jendela.

Terdengar suara langkah kaki mendekati pria itu.

"Tuan dia sudah bergerak"kata pria itu

"Pantau terus kondisinya dan lindungi dia dari musuh musuhku"kata pria itu

"Iya tuan saya akan menyuruh orang kepercayaan kita untuk memantau dirinya"kata pria tersebut

"Bagus kembali lah ke pekerjaanmu"kata pria paruh baya tersebut

Bukanya aku tidak ingin memperlihatkan diriku padamu.tapi percayalah aku selalu melindungi kamu dari bahaya batin pria tersebut.

Skip

Seperti biasanya ify dan kawan kawanya sedang berada di taman hanya untuk bercanda tapi ify hanya menanggapinya dengan deheman atau ya atau anggukan saja tidak ada senyum di wajahnya dan jika di perhatikan seksama baru bisa melihat senyuman itu.butuh konsentrasi melihat senyuman tersebut.

"Capek gue ketawa muluk.becandaan lo garing muluk siv hahah"kata agni memegang perutnya.

"Eh oh ya kita berempatkan mau un nih kan mau lompat kelas aja langsung gimana kalau kita adakan belajar bersama"kata sivia

"Gue setuju aja sih kalau lo yo"kata agni

"Gue sih mau aja.lo siv"kata rio

"Gue sih yes ya.fy gimana lo setuju apa nggk"kata sivia menatap ify

"Apa"kata ify
Mereka menepuk jidadnya secara bersamaan

"Kalian punya mata batin ya kok barengan nepok jidadnya"kata ify

"Yassalam"kata mereka barengan lagi

Membuat ify mengkerutkan dhinya

"Gini fy kita kan mau un nih ya.gimana kalau kita belajar bersama agni dan rio setuju lo gimana"kata sivia

"Gue sibuk"kata ify datar

"Iya aku tau kamu sibuk tapi seenggaknya belajar bareng"kata rio

"Gue selalu belajar"kata ify

"Lo belum tau yo."kata agni

"Lo lihat aja nanti yo"kata sivia menepuk pundak rio dan meninggalkan rio di taman sendirian

"Hay kalian jangan tinggalin gue"kata rio dan mengejar mereka.

Skip

Menit berganti jam,jam berganti hari,hari berganti minggu,minggu berganti bulan.

Disinilah mereka sekarang di depan soal ujian dan lembar jawaban.mereka bertarung dengan pikiran mereka sendiri mengeluarkan uneg uneg yang ada di dalam otak mereka.

Baru 30 menit waktu berjalanterdegar dorongan kursi dan berjalan ke meja guru dan mengumpulkan soal dan lembar jawabannya.

"Apa sudah di periksa"kata guru tersebut

"Sudah saya pergi dulu"kata gadis itu.

Selang beberapa menit agni dan sivia juga melakukan hal yang sama mengumpulkan jawabanya kedepan dan menyusul ify yang pergi ke kantin.

Selang 5 menit rio pun berdiri dari duduknya dan menyerahkan lembar jawaban ke guru tersebut.

Bukan pemandangan hal luar biasa melainkan pemandangan yang biasa saja banyak menatap mereka kagum dan ada juga yang menatap mereka biasa saja.

Skip

Disinilah ke empaat anak manusia ini menikmati menikmati makan siang mereka.

"Eh pulang yuk "kata sivia

ada apa dengan hujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang