"Aku cuma punya hati"
***
SATU MINGGU berlalu. Sosok gadis cantik duduk terdiam walau ia sedang berada dalam keramaian. Ia hanya menatap kosong layar laptop di hadapannya.
"Permisi mbak," seorang waiters menghampiri. Resya masih saja melamun.
"Mbak?" Re masih melamun.
"Mbak e?!" waiters itu sambil menepuk pelan pundak Re.
"Oh iya, maaf maaf"
"Ini pesanannya, strawberry pancake"
"Terima kasih"
Lamunannya seketika buyar setelah itu. Ia kembali menatap layar laptopnya dan kembali menulis. Menuliskan apa saja yang ia ingin tulis.
#KedaiPelangi Bogor, 8 Agustus
UNTUK seseorang yang amat ku cintai namun membuangku layaknya sampah
Semuanya bermula tanpa sengaja, Yus. Dari satu tanggung jawab menjadi ketua dan wakil duta kelas mengawali berbagai percakapan sederhana.
"Kita harus punya ide biar kelas kita menang!"
"Gimana kalau kita buat drama mini?"
"Ide bagus! Mm, gimana kalau temanya tentang nasionalisme aja?"
"TOP markotop!"
Awalnya semuanya terdengar biasa saja. Namun, mungkin karena tempat duduk kita berseberangan, kelas yang sama, kita mengikuti organisasi yang sama, kita jadi saling bertemu.
Percakapan kita juga semakin intens, Yus. Apa kamu mengingatnya?
"Re, makan siang bareng yuk?"
"Mau makan apa?"
"Kamu pulang bareng siapa?"
Perhatianmu yang lebih membuatku membuat satu cerita di hatiku untukmu, Yusron. Aku ingin selalu bertemu denganmu.
Aku juga tidak tahu apa yang membuatku merasa seperti itu.
Entah aku nyaman berada di sampingmu.
Entah aku hanya ingin mendengar suaramu.
Entah aku hanya ingin bercerita.
Dan perlahan aku tak menyangka, aku tenggelam lebih dari itu.
Aku mulai berharap. Ditambah lagi banyak pertanyaan dari teman-teman kita "kenapa kalian nggak pacaran aja?"
Tetapi sesuatu terjadi.
Saat aku merasa kita semakin dekat, saat aku merasa kamu juga akan menganggapku lebih dari seorang teman dekat, saat ibuku sering menanyakan tentangmu, saat hatiku berkata kalau kamu ada di masa depanku, kamu berubah.
Kamu berubah.
Perlahan kamu menjauh.
Padahal, sebelum itu kita jalan berdua
Padahal, sebelum itu kita tidak ada masalah apa-apa.
Tapi tiba-tiba kamu tidak pernah mengajakku makan siang.
Tiba-tiba kamu tidak ingin berbicara denganku.
TIBA-TIBA kamu berpacaran dengan gadis itu.
Aku bingung. Kenapa ini bisa terjadi?
Aku berjanji kepada diriku sendiri, sekarang. Aku akan tetap menganggapmu sebagai seseorang yang spesial di hatiku.
Aku akan memperbaiki semuanya. Tidak, aku tidak berharap kamu putus dengan Hanah, Yus. Aku ingin kita berteman seperti dulu lagi. Walaupun tetap saja berbeda. Tapi minimal bisa berada di sampingmu lagi. Aku janji.
Karena aku tidak bisa melupakanmu. Aku masih membutuhkanmu.
***
Resya telah berjanji akan mengikuti kata hatinya perihal Yusron.
Pagi ini, hari Minggu. Jam setengah delapan pagi. Re pergi ke rumah Yusron tidak lupa membawakan makanan kesukaannya, Ketoprak.
Rumah Yusron lumayan jauh. Sekitar lima kilometer dari rumah Re. Kurang lebih sepuluh menit Re sudah sampai.
"Assalamualaikum, Yusron"
"Waalaikum salam" terdengar jawaban salam itu dari suara seorang perempuan. Ternyata, ibu Yusron yang membukakan pintu.
"Eh Dek Resya, cari Yusron ya? Aduh, dari jam tujuh tadi udah pergi. Katanya mau jalan sama Dek Hanah, gitu e" jelas Ibu.
Resya tersenyum. "Oh enggak bu, saya ke sini..emm.. ini.. tadi Ibu saya nitip ketoprak buat ibu sama Yusron"
"Ya ampun repot-repot. Makasih lho ya" jawab Ibu sambil menerima bungkusan berisi Ketoprak dari Re
"Yaudah Bu, saya pamit. Saya titip salam ya Bu buat Mas Yusron" ujar Resya sambil bersalaman dan mencium tangan Ibu Yusron.
"Iya, nanti Ibu sampaikan"
Harapan Re memperbaiki situasi, sepertinya pupus.
Tidak, ternyata Resya tidak menyerah begitu saja. Sorenya, Re berusaha menghubungi Yusron lagi.
To : Yusron😊
Yusron, nanti malem ada waktu luang nggak? Ke kedai pelangi yuk, udah lama kita nggak ke sanaFrom: Yusron😊
Maaf Re tp gue br mlsTo : Yusron😊
Plis Yus, gue pengen banget ketemu sama loFrom: Yusron😊
Besok pagi kan ketemu Re.To : Yusron😊
Eh... Maksudnya gue pengen cerita sesuatu ke lo. Cuma lo yang bisa ngertiin gue.From: Yusron😊
Bsk di sekolah aj y ReTo: Yusron😊
Gue pengen bicara empat mata, Yus. Gue yang traktir dehFrom: Yusron😊
Udh dulu ya. Gue mau mndi.Sepertinya Yusron telah benar-benar membuang Re di hatinya. Apa alasan Yusron bersikap dingin pada Re?
Malam itu hujan turun begitu deras. Hati Re sedikit tentram karena ia suka hujan. Hujan bisa membawanya terhanyut pergi bersama kenangan-kenangan indah.
Bagaimana aku bisa membenci hujan? Kalau berkat dia aku tidak akan pernah bisa melupakan kenangan indah bersama dirimu. Batinnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
30 DETIK
Short StoryInspiring by: Sasqinoss *** Bagiku, saat hujan turun itu berarti anugrah Tuhan juga datang. Bagaimana aku bisa membenci hujan, kalau berkat dia aku tidak akan pernah bisa melupakan kenangan indah bersama dirimu. Percayalah, dalam keadaan apapun aku...