Part 5 - Gloomy

48 11 7
                                    

Part 5

~Authr's pov

Orang itu membawa tubuh ibu sazi kesebuah tempat. Namun bukan didunia fana , dunia manusia yang hidup tanpa keabadian. Saat ibu Sazi mulai sadarkan diri, ia melihat kesekelilingnya, suasana tempat itu terlihat mencekam namun tak nampak asing dirasakan oleh ibu Sazi. Suasana gelap terlihat namun setiap sudut ruangan terdapat lilin kecil menambah kesan menyeramkan dan menyedihkan.

" In... ini ! " perlahan ibu sazi mulai mengenali tempat tersebut. Saat hendak ingin mengelilingi tempat tersebut tubuhnya seperti terpental, ternyata tanah disekeliling ibu Sazi terdapat garis-garis aneh seperti mantra kurungan dan tak bisa untuk dilewati. Seketika ibu Sazi teringat seseorang, dengan lantang ia menyebutkan namanya.

"Quuena !!!" teriaknya ibu Sazi

"Ha... ha... ha..." hanya suara lengkingan tawa yang terdengar dari tempat itu.

"Apa maumu ?, kau sudah merusak negri ini. Dan kau tak puas! Kenapa anak-anak ku kau inginkan juga ?" ibu sazi nampak kesal, mendengar lengkingan tawa dari Quuena.

" kau sunguh lucu, Yang Mulia Sefnia Omorfo," hanya suara yang terdengar dari Queena tanpa wujud.

"Kau !!!" ucap Sefnia, ibu Sazi. Dengan nada begitu kesal.

" Kau berikan Satu anakmu itu, aku tak butuh yang lainnya."

"Tidak!!!" dengan lantang Sefni menolak.

" Kalau begitu berikan aku Viribus yang kau miliki"

"kau, tak usah terlalu banyak mengoceh. Karna apapun yang kau minta tak akan ku berikan" dengan nada tegas Sefni memberikan peringatan.

"hahaha" lagi-lagi, Queena tertawa dengan liciknya.

Seketika suara tawa Queena terhenti, tiba tiba angin kencang berhembus dengan kencang, tanah dan debu di tempat tersebut bertebaran sehingga Sefnia memejamkan matanya. Tiba-tiba sebuah tangan memegan rambut Sefnia dengan kuat seperti menjambak rambutnya. Dan suara bisik terdengar ditelinga Sefnia.

"Dengar, kau tak usah bertingkah angkuh Yang Mulia," Queena menarik rambut Sefnia dengan kuat, "kau yang seharusnya disalahkan, kau begitu sombong demi seorang lelaki yang kapan saja ia bisa menua dan mati, tetapi kau malah meninggalkan negrimu demi manusia lemah dan tak abadi"

"Apa maksud mu ? " Sefnia sembari berusaha melepaskan cengkraman tangan Queena dari rambutnya

" Ya, kau yang seharusnya disalahkan. Mengapa saat kau pergi, tahta yang seharusnya menjadi milikku kau serahkan pada anak saudara mu"

Sefnia tak mampu menahan rasa sakit, mengingat ia tak lagi mempunyai kekuatan yang disebut Viribus. Viribus adalah kekuatan para penguasa, dan siapapun yang memiliki viribus ia dapat memerintah semua mahluk termasuk iblis dan tumbuhan. Namun disisi lain viribus mempunyai efek yang sangat menyakitkan karena kekuatan viribus mampu merasakan penderitaan orang-orang yang sangat membutuhkan bantuan, inilah yang membuat para pengguna viribus harus mampu mengontrol dan mengendalikannya. Viribus adalah kekuatan yang mampu mengikuti sifat dari pemiliknya, jika digunakan untuk sesuatu yang jahat maka, ia bisa menjadi Dewa Kematian dan kehidupan.

Inilah yang membuat Queena tergiur, Queena sudah mengambil ahli sebagian kota di istana affection namun sebagian warga memberontak tak mengikuti perintah dan berlari meminta perlindungan dari Ratu affection.

"jadi, kau sudah membunuh Ignes ?"

"Sepertinya belum, tapi akan kupertimbangkan ucapanmu YAng Mulia" nada bicara Queena yang terdengar sangat licik di kuping sefnia, " kau tak lagi berguna yang mulia, kini akan ku bunuh kau"

Magic! why ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang