Part 6 - What is this

42 9 6
                                    

Author'S POV

Saat Perjalanan pulang, suasana yang tampak tenang dibalut dengan kehadiran Sunset disore hari sedikit menenagkan pikiran Sazi ditambah dengan alunan musik yang diputra oleh Sahsya dalam mobil.

Ariana Grande – Piano

Sazi memejamkan mata dan kemudian menatap langit dibalik jendela kaca mobil, sahsya sibuk menari mengikuti alunan musik, sedangkan mamanya tengah menyetir. Pandanganya kini berahli dan menatap mamanya yang tak habis pikir bisa melihat keadaan mamanya yang begitu lemah, namun lagi-lagi hanya menggangapnya mimpi buruk.

Sazi terus melamunkan kejadian yang baru saja ia alami, hingga ia tak menyadari bahwa dirinya tengah ditatap oleh mamanya, yang sesekali berbalik kebelakang melihat keadaan Sazi

" Kau sudah tak apa sayang ?, kau mau makan?" tanya Sefnia kepada Sazi.

suara Sefnia membuat lamunan Sazi terhenti, "Eng.. "

" iya ma, aku lapar " jawab Sahsya, memotong perkataan ku.

"baiklah"

Hingga akhirnya mereka menemukan tempat makan yang cukup mengungah selerah. Sahsya turun dari mobil dan langsung memesan beberapa makanan, sedangkan Sazi berjalan dengan merangkul tangan Sefnia. Sefnia menatapa Sazi seolah berfikir akan kejadian yang baru saja meninpanya, dan sejenak merenungkan apa yang akan terjadi pada gadis-gadisnya. Dan mengingat perkataan Queena akan masa lalu

Yakni saat Sefnia mengenal manusia fana dan sangat mencintai suaminya yakni muchtar zeiik, seorang lelaki yang mampu membuatnya rela meninggalkan Negri Affection. Dimana dalam negri tersebut tak merasakan rasa takut untuk terlihat menua, namun para penduduknya mempunyai batas hidup hanya hingga 150 tahun, sedangkan para pemimpin dan kelurga kerajaan memilik batas kehidupan hingga 400 tahun. Setelah batas kehidupannya mereka akan menghilang seperti angin dan embu. Dan Karena cintalah yang membuat sefnia memilh tinggal didunia fana.

Kini tampak beberapa makanan lezat dihadapan mereka yang disajikan oleh beberapa pelayan, Sazi dan Sahsya kini nampak kelaparan melihatanya, sampai-sampai mereka tak menyadari seseorang kini berada dibelakang Sazi dan menepuk pundaknya.

" Neng Sazi ? "

Sefnia dan Sahsya nampak heran dengan seorang wanita yang parubaya yang memanggil nama Sazi. Sazi menoleh dan sedikit berfikir siapa sosok wanita yang memanggilnya.

" agh iya, tante Sent.... " ucap Sazi, namun ia tak melanjutkan ucapannya, sembari menutup mulutnya.

" maaf, mengganggu"

"enggak tante, mari makan bersama"

"aduh, tante jadi ngak enak masa tante makan sama gadis-gadis cantik disini"

Sesekali mata Sahsya memberi isyarat pada Sazi

Siapa dia kenapa kau ajak makan bersama kita ? (tatap Sahsya)

Diam. (jawab Sazi membalas tatapan Sahsya)

"engga tante, disebelah ini mama ku"

Wanita itu nampak kaget mendengar ucapan Sazi, yang menunjuk Sefnia adalah mamanya

"wah, anda mamanya? Kirain kalian semua adalah saudara"

Sefnia hanya tersenyum kecil mendengar ucapan wanita itu, kemudian mempersilahkan wanita tersebut duduk makan bersama dengan mereka.

"makasih, sebenarnya saya datang bersama anak saya"

Sazi yang tengah meminun sesuatu tiba-tiba ia keluarkan dengan sepontan akibat mendengarkan ucapan wanita yang berada disamping mamanya.

Magic! why ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang