Pizza Yang Tertinggal

38 2 4
                                    

Gilang terlambat lagi. Sudah setengah jam dari janji yang ditentukan untuk bertemu, Gilang tak kunjung terlihat batang hidungnya.

Dea gelisah menunggu, jari lentiknya memainkan ponselnya di meja restaurant. Sabtu malam ini terbayang sempurna dengan janji kencan di restaurant pizza yang baru launching. Kalau saja Gilang tidak terlambat datang, bayangan itu menjadi kenyataan yang indah.

Terbayang lagi kejadian kemarin siang, di sebelah lapangan basket. Dea memergoki Gilang bercanda ria dengan Prilly. Awalnya Dea mengabaikan kedekatan mereka itu, tapi semakin dekat kaki Dea melangkah padanya, semakin mesra keduanya.
Hati Dea sakit sekali, dan bergegas pergi meninggalkan mereka berdua.

"Dea percayalah, aku hanya bercanda dengan Prilly"
"Dea maafkan aku, sungguh aku tidak ada apa-apa dengannya"
"Dea please jangan diamkan aku"
"Oke Dea, aku mau kita ketemu. Kalau kau mau datang berarti kau memaafkanku. Kalau kau tidak datang aku tidak akan mengganggumu lagi"

Berurutan pesan-pesan itu terkirim masuk ponsel Dea. Sepanjang siang Dea hanya tertegun di kamar, mengabaikan semua pesan yang masuk ke ponselnya. Tapi pesan yang terakhir itu, menggerakkan hati Dea.

Maka disinilah Dea menunggu Gilang. Dea sudah memaafkan Gilang. Tapi kenapa Gilang tak datang-datang? "Selamat malam nona, Pizza Supreme Meat Lover dan Milkshake Strawberry. Ada pesanan yang belum tersaji nona?" Pertanyaan pramusaji membuyarkan lamunan Dea.

"Tidak terima kasih" singkat saja jawaban Dea. Tiba-tiba Dea melihat sosok Gilang datang, tapi dibelakangnya ada Prilly dan teman-temannya. "Apalagi ini?" Dea tak tahan dan pergi meninggalkan begitu saja Pizza Supreme Meat Lover panas tersaji di meja.

#fffkamaksara
#pizza
#day5

Food Flash FictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang