Heart Like Yours #5

697 25 2
                                    

-Adriana's pov-

aku masih tidak menyangka Lisa akan pergi secepat ini. Setelah cukup lama aku berada dimakam Lisa, akupun memutuskan untuk pulang. Tapi aku harus pulang kemana? dirumah pasti tidak ada orang. Mamaku akan kembali nanti sore. Dan iPhone serta buku-buku ku kan masih dirumah Alpha.

Akupun menaiki Taksi kerumah Alpha.

Randy? Ia masih berada di makam Lisa. Ia pasti merasa sangat terpukul.

Aku menekan bel pintu rumah Al, tapi tidak ada sahutan. Karena pintunya tidak terkunci, akupun langsung masuk. Aku kekamar Alpha. Kamarnya terlihat sangat berantakan. Aku melihat Al menenggelamkan kepalanya di kedua lututnya dalam keadaan Menangis. Kamar ini sudah terlihat seperti kapal pecah.

"Al, kau tak apa?" Aku memegang punggungnya

Ia mendongakkan kepalanya dan langsung memelukku, erat. Ia menangis di pundakku

Aku pun ikut menangis.

"Sekarang orang yang ku cintai sudah pergi! Kenapa Lisa harus pergi secepat ini?" ucap Alpha dengan suara parau nya.

"Aku tau Al, tapi kita harus bersabar. Ia sudah tenang disana"

"Aku sudah kehilangan Lisa, dan aku tidak mau kehilanganmu, Ana" ucap Alpha.

Wait? Apa aku tidak salah dengar?

"Ma-maksudmu?"

"Aku menyayangimu Ana, aku tidak mau kehilanganmu" Alpha mempererat pelukannya.

Apakah yang dikatakan Al itu benar? Aku hanya takut ia berbohong. Aku tidak mau terlalu berharap lagi dengan Alpha.

"Aku juga Al" ah! Kenapa malah kata-kata ini yang keluar dari mulutku?!

Alpha pun melepaskan pelukannya, ia langsung berdiri dan masuk kekamar mandi.

Aku membereskan kamarnya yang sangat berantakan. Setelah kurang lebih 20 menit, barulah Alphabkeluar dari kamar mandi. Tapi ia sudah berpakaian.

"Apapun yang aku katakan tadi, itu semua dibawah kesadaranku. Aku hanya kehilangan kendali tadi. Jadi jangan terlalu dipikirkan" ucap Alpha ketus.

Tuhkan, apa kubilang? Itu semua bukan apa-apa.

'Kenapa kau selalu seperti itu kepadaku Al? Apa kau tidak menghargai perasaanku? Kau selalu berbuat baik dan melindungiku, tapi setelah itu kau melupakannya dan menganggap itu semua bukan apa-apa. Apa kau tidak tau betapa hancurnya hatiku saat kau selalu bilang 'lupakan kejadian tadi' 'aku hilang kendali'? Ucapku dalam hati

"Kau akan kuantar pulang, sebaiknya kau siap-siap. Kutunggu di mobil" Alpha meninggalkanku.

'Kenapa aku harus mencintai orang seperti Al?'

**

"Jadi kau menginap dirumah Alpha?" Ucap mamaku semangat saat aku selesai menceritakan kejadian semalam. Tapi tidak sepenuhnya ku ceritakan kepada mama.

"Iya ma"

"Lalu? Kau tidur dimana? Kan malam kemarin hujan deras, apa kau ketakutan? Apa Alpha menenangkanmu? Apa yang terjadi?"

"Aku tidur dikamar yang berbeda dengan Al, dan tidak terjadi apa-apa" ucapku lemas

"Ah mama kira akan ada kejadian romantis diantara kau dan Alpha"

"Tidak ma, baiklah Ana mau tidur dulu. Selamat malam ma" aku mengecup pipi mamaku.

"Malam Anaku"

**.

Aku menyusuri koridor ALU dengan perasaan yang campur aduk, aku sedih karena kepergian Lisa, belum lagi karena Alpha. Ditengah kerumunan manusia aku hanya melamun sambil berjalan. Pandanganku kosong menatap hamparan lantai koridor ALU.

Heart Like YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang