Setibanya di Sianin, Taehyung langsung mendatangi temannya yang ada di kepolisian Sianin. Mereka berjumlah tiga orang. Taehyung akhirnya melaporkan tindakan Minjae kepada polisi dan meminta bantuan mereka untuk menangkap psikopat itu.
Taehyung menganggap tindakan Minjae padanya sudah keterlaluan. Ia tidak bisa tinggal diam, dan tidak akan mengulangi kesalahan yang sama lima tahun silam. Dimana pada saat itu, ia masih begitu percaya dengan Minjae dan berniat untuk menuntaskan kasus kematian mantan istrinya dulu.
“Jimin… bagaimana keadaan Jungkook..?” Tanya Taehyung saat mereka terhubung via telepon.
“Dia sudah sadar dari kemarin, dia menanyakanmu terus,”
“Aku akan pulang bersama Yuna, aku masih akan terus mengaktifkan permainan kita, disini ada Lilia yang bisa membantuku,”
“Hati-hati Tae," Nada bicara Jimin sarat akan kekhawatiran.
"Jangan khawatir Jimin, "
" Hyung tirimu itu bukan penjahat amatiran seperti yang kau temui sebelumnya,”
“Iya aku tahu, aku titip Jungkook,”
Taehyung menutup sambungan komunikasinya dengan Jimin. Ia sangat merindukan Jungkook dan bertemu dengan kekasihnya, tapi tidak untuk saat ini. Masih ada banyak hal yang belum ia selesaikan.
Selama musuh terbesarnya yang ada di depan mata belum tertangkap maka selamanya ia tidak akan bisa membawa kedamaian pada dua orang yang sangat berarti baginya.
Saat ini Taehyung sedang menunggu tiga temannya datang. Mereka membuat janji bertemu di salah satu café di Sianin. Taehyung tidak bisa datang ke kantor polisi karena waktu sudah cukup larut. Sedangkan tiga temannya tadi ada yang ingin didiskusikan dengan Taehyung. Akhirnya mereka membuat janji diluar.
Salah satu teman Taehyung yang menyelidiki kasus Minjae, menemukan posisi terakhir Minjae saat menggunakan salah satu akun media sosialnya. Minjae masih berada di daerah Sianin. Tapi belum bisa dipastikan jika pengguna akun pada saat itu adalah Minjae secara pribadi. Terlebih sekarang ini keadaan sangat riskan. Salah satu langkah saja bisa menghancurkan hidupnya. Psikopat selicik dia tentu saja sudah memikirkan detail kecil seperti ini.
Mereka memberi Taehyung sebuah alat pelacak yang terhubung secara langsung dengan perangkat yang mereka miliki. Setidaknya jika suatu ketika Taehyung mendadak bertemu dengan Minjae diluar pengawasan mereka, maka mereka bisa dengan mudah melacak keberadaan Taehyung. Sistem kerja alat itu sama saja saat Taehyung menggunakan sebuah aplikasi pelacak di ponselnya yang terhubung langsung dengan gadget milik Jimin.
Dia juga mengaktifkan aplikasi itu dan Jimin selalu mengakses dan mengupdate lokasi Taehyung. Setidaknya dengan Taehyung membawa alat yang mereka berikan, temannya itu sedikit bernafas lega. Mereka tidak akan kehilangan posisi Taehyung.
O-o
Taehyung berpisah dengan tiga temannya di depan café 24 jam itu. ia menghela nafas panjang. Sangat lelah sekali tubuh dan pikirannya. Taehyung memejam kan matanya sejenak. Membayangkan bagaimana saat Jungkook tersenyum padanya. Bagaimana suara Yuna saat memanggilnya ‘Appa’. Disaat yang melelahkan seperti ini, Taehyung sangat ingin terus bersama dengan Jungkook. Hanya sekedar menguatkan hati yang terkadang lemah karena keadaan.
Hanya saja, semakin lama mereka bersama Taehyung, semakin dekat bahaya mengancam. Cinta terlarang dari seorang yang harusnya tidak menyalahi takdir, membuat Taehyung harus menderita sejauh ini. Menanggung beban yang ditimbulkan dari perbuatan orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Restless Loves ( VKook )
FanfictionDILARANG PLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN TIDAK TERIMA ALASAN TERINSPIRASI KALO ISINYA SAMA PERSIS BESERTA SUSUNAN KATA² NYA BERANI PLAGIASI TANGGUNG RESIKONYA DARI TUHAN!!! [ END ] Jeon Jungkook Namja berusia 27 tahun Hidup bersama dengan seorang anak...