Haii..... 😊
Sorry for typo😊
Sorry for boring 😊Pagi ini setelah Jungkook membersihkan badanya dan kembali segar, ia menyelesaikan beberapa pekerjaan yang tidak begitu penting tapi harus ia selesaikan jika ia ingin cepat pulang. Sudah semalaman ia tidak bertemu dengan Yuna. Sangat tidak nyaman perasaan dalam hatinya. Sekalipun ada dua orang sahabatnya yang bisa ia andalkan, namun jika tidak dengan tangannya sendiri maka ia tidak akan lega.
Ia sudah mendiskusikan hal itu kepada Taehyung. Pria itu tidak keberatan jika Jungkook mengatur jadwalnya sendiri. Yang penting baginya hanyalah deadline beberapa dokumen harus ada di mejanya tepat waktu, selebihnya Jungkook bisa atur sendiri. Terlebih hari ini Taehyung memutuskan untuk sedikit lebih santai.
“Tuan.. beberapa dokumen yang deadline nya masih dua hari lagi sudah saya selesaikan,” Ucap Jungkook diujung tangga saat ia melihat Taehyung hendak turun. Ia sedikit canggung dengan komunikasi langsung mereka pagi ini. Terlebih melihat Taehyung mengenakan pakaian santai, sandal dan ehm… pancingan.
“Pulanglah sekarang, aku juga mau pergi,” Ucap Taehyung datar.
“Tuan… di dapur anda ada peralatan untuk membuat minicake, boleh saya meminjamnya..?” Tanya Jungkook sebelum Taehyung kembali beranjak.
“Malaikat kecil saya hari ini berulang tahun, saya tidak sempat ke toko kue kemarin, karena saya menginap disini dan cuacanya juga buruk, jadi saya belum sempat pesan,” Lanjut Jungkook dengan nada halus memohon.
“Pakai saja,”
“Saya akan sedikit memakan waktu, jika Tuan belum juga kembali bagaimana dengan rumah ini..?”
“Kunci rumah bawalah,”
“Anda percaya dengan saya..?”
“Kalau aku tidak percaya dengan mu, bagaimana kau ada disini sekarang..?”
“Terimakasih banyak Tn. Taehyung,”
“Jangan panggil Tuan.. tua sekali,”
“Eehh..?”
“Taehyung, atau Hyung, terserah…,”
Jungkook menggangguk seraya tersenyum. Taehyung berjalan menuruni tangga dan berlalu di sampingnya. Wangi tubuhnya tercium sampai ke hidung Jungkook saat ia melintas. Jungkook sedikit meliriknya, ada sesuatu yang membuat pemuda itu tak berhenti penasaran dengan bagaimana Taehyung sesungguhnya.
Klaksound mobil sudah meraung beberapa kali. Jimin menjemput Taehyung pergi. Sebuah kegiatan yang akan selalu Taehyung lakukan jika ia sudah terlewat stress dan jenuh dengan kamarnya.
Dari balik jendela kaca yang ada di dekat meja kerjanya, Jungkook memandangi Taehyung yang sibuk memasukkan beberapa barangnya ke bagasi mobil Jimin. Kali ini ia mengenakan kacamata hitam yang membuat visualisasinya semakin indah di mata Jungkook. Ia tersenyum sendiri memandangi Taehyung dari balik tirai sebelum Jimin membawa laki-laki itu pergi.
“Heei… kenapa dia tak kau ajak sekalian..?” Jimin menanyakan soal Jungkook.
“Dia sibuk,”
“Eeiih.. kau ini… berlakulah sedikit adil dengan orang lain, jika kau sendiri liburan, kenapa dia tidak..? selama ini dia juga repot karena keinginanmu, menuntutnya membuat pekerjaan mu sepraktis mungkin,”
“Bawel,”
“Tae, hubungan personal itu juga sangat mempengaruhi panjang pendek umur seseorang, semakin kau membeku seperti gunung es begitu bagaimana kau…,” Taehyung memutar pandangannya dan menatap Jimin tanpa mengenakan kacamata hitamnya. Terlihat jelas selorot kilat seolah muncul dari sorot mata pria itu. Terlebih warna mata Taehyung yang berbeda dari kebanyakan orang. Seketika membuat mulut comel Jimin terbungkam mendadak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Restless Loves ( VKook )
FanfictionDILARANG PLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN TIDAK TERIMA ALASAN TERINSPIRASI KALO ISINYA SAMA PERSIS BESERTA SUSUNAN KATA² NYA BERANI PLAGIASI TANGGUNG RESIKONYA DARI TUHAN!!! [ END ] Jeon Jungkook Namja berusia 27 tahun Hidup bersama dengan seorang anak...