Bel pulang sudah berbunyi, murid SMAN 2 Nusa Bangsa langsung keluar untuk pulang ke rumah mereka masing-masing tetapi tak lupa mereka membaca doa sebelum pulang.
Semenjak kejadian tadi, Ariel menjadi diam tanpa mengeluarkan suara biasanya jika pulang dia pasti akan heboh sendiri. Zakia kasihan dan merasa bersalah kepada Ariel karena dirinya dan ketua Osisnya lah yang sudah membuatnya seperti ini coba saja dia yang melempar bola itu mungkin kejadiannya tidak akan seperti ini.
"Riel lo gak pulang?" tanya Zakia. Ariel tak menjawab.
"Riel!" panggil Zakia sambil menepuk bahunya pelan.
"Hah? Iya, Ki ada apa?" tanya Ariel tersadar dari lamunannya.
"Lo gak pulang?" tanya Zakia sekali lagi.
"Abis ini gue pulang kok" kata Ariel tersenyum yang dipaksakan.
"Yaudah gue duluan ya. Lo hati-hati, gausah dipikirin masalah tadi" kata Zakia melambaikan tangan. Ariel hanya mengangguk sambil tersenyum sendu dan melambaikan tangannya.
"Riel ayo pulang!" ajak Bila. Farah berdiri di samping Ariel.
"Kalian duluan aja deh. Gue masih pengen disini" kata Ariel.
"Oh yaudah. Hati-hati ya kalo pulang jangan ngelamun dibis lupain aja kejadian tadi. Emang dasar cowok laknat! gak ada rasa kasihannya sama cewek" kata Farah jengkel sambil mengelus bahu Ariel prihatin. Mereka pun pamit dan beranjak pergi dari kelas. Tinggalah Ariel seorang diri dikelas XI-A2.
Ariel mengambil ponselnya dari kantong seragamnya. Ariel membuka password ponselnya dan langsung menekan icon musik. Tanpa berfikir panjang Ia langsung memilih lagu dengan secara acak. Terputarlah lagu tersebut.
Aku tak bisa hapuskan
Segala tentang dirimu di hatiku
Yang telah lama ku rasa
Kini sudah tak akan lagi jadi nyata
Tak perlu lagi berharap
Untuk terus mencoba menjalani
Rela lepaskan dari belenggu cintamu
Yang selama ini selalu saja menyiksaku
Lagu yang Ariel putar acak tersebut, tanpa disengaja mewakili perasaan yang ia rasakan saat ini.
Semua ketulusanku kau hempaskan sia-sia
Lupakanlah diriku sudahkanlah cinta kita
Yang tak mungkin bersatu kasih kita tuk selamanya
Biarkan ku sendiri tanpa dirimu lagi
Aku tak bisa hapuskan
Segala tentang dirimu di hatiku
Yang telah lama ku rasa
Kini sudah tak akan lagi jadi nyata
Ariel langsung menangis kembali karena orang yang ia cintai selama ini tak pernah menghargainya. Ketika mengingat kejadian tadi, teman-temannya benar bahwa Arvian tidak sebaik yang dia kira selama ini.
Semua ketulusanku kau hempaskan sia-sia
Lupakanlah diriku sudahkanlah cinta kita
Yang tak mungkin bersatu kasih kita tuk
Biarkan ku sendiri tanpa dirimu lagi
Semua ketulusanku kau hempaskan sia-sia
Lupakanlah diriku sudahkanlah cinta kita

KAMU SEDANG MEMBACA
DIFFERENT
Teen Fiction"Ketika Perbedaan Mengubah Segalanya" -Ariel Mempunyai perasaan terhadap seorang ketua Osis disekolah memang cukup berat bagi Ariel, apalagi bersifat dingin dan cuek bagaikan es batu cukup susah untuknya mengambil hati ketosnya tersebut. Arvian lah...