Bagian 5

31 6 0
                                    

Bel pulang berbunyi dengan lantangnya hingga memekakkan kuping siswa-siswi SMA NEGERI 2 NUSA BANGSA.

Siswa-siswi SMAN 2 Nusa Bangsa langsung memenuhi koridor kelas karena saking bosannya mereka dengan mata pelajaran yang
ia dapatkan, apalagi mendapat pelajaran dengan guru killer pasti sangat berat bagi mereka.

Ariel langsung memasukkan buku, pulpen, dan semua yang ada di atas meja maupun kolong mejanya.

"Riel, ayo pulang!" ajak Naomy

"Sebentar Nom. Dikit lagi gue selesai ngerapihin barang-barang" kata Ariel langsung menutup tasnya.

"Nom, Riel. Gue duluan ya, kalian hati-hati pulangnya" kata Zakia dengan tergesa-gesa dan keluar dari kelas itu.

"Kenapa tuh si Zakia? Kayak buru-buru banget" kata Naomy.

"Ya tau sendiri lah, dia kan Osis. Lo tau sendiri kali gimana anak Osis kalo udah dilanda progja besar" kata Ariel sambil menggendong tasnya.

"Iya juga sih" kata Naomy

Ariel dan Naomy berjalan beriringan di koridor kelas XI sambil mengobrol dan bersandau gurau. Naomy hari ini menemani Ariel pulang dengan menaiki angkot karena Naomy hari ini tidak dijemput oleh Maminya.

"Oiya Bila, Farah, sama Diah kemana kok mereka tiba-tiba menghilang dan gak bareng sama kita?" tanya Ariel.

"Lo lupa? Kan Bila ada ekskul Voly, kalau Diah ada ekskul KIR, kalau Farah ada ekskul Paskibra" kata Naomy.

"Oh iya gue lupa hehe, biasa pikun gue kumat" kata Ariel dengan cengiran seperti kuda.

"Dasar" kata Naomy menggeleng-geleng.

"Oiya Nom, Lo inget kan kejadian di kantin tadi pas Bila marah-marah sama cowok itu?" tanya Ariel

"Inget. Kenapa emang?" tanya Naomy heran.

"Kok gue kayak merasa familiar ya sama tuh cowok. Serasa pernah ngeliat dimana gitu" kata Ariel sambil berfikir.

"Gue juga ngerasa gitu. Bentar-bentar" kata Naomy berfikir. Tiba-tiba Ia memberhentikan jalan mereka.

"Kenapa Nom?" tanya Ariel heran.

"Bukannya itu kak Novan? Temennya kak Arvian, dia anak Osis sama anak Voly juga" kata Naomy.

"Novan? Novan Heradika maksud lo?" tanya Ariel mengingat-ingat wajah seniornya itu

"Iyaa itu orangnya" kata Naomy.

"Ohh, berarti dia sekarang ekskul Voly dong sama kayak Bila" kata Ariel sambil mengetuk dagunya dengan telunjuknya. Naomy mengangguk perkataan Ariel. Tiba-tiba mereka tersadar dan saling tatap menatap dengan menelan ludah masing-masing.

"Bilaa!" teriak mereka bersamaan.

                        ***

Arvian telah siap menaiki motor kesayangannya itu. Motor itu pemberian dari papanya ketika ia berulang tahun yang ke-17. Ia langsung menaiki motornya dan tak lupa memakai helm berwarna hitam senada dengan motornya itu.

Ia pun meninggalkan sekolah tersebut dengan motor bermerk terkenal itu. Hari ini, Ia tidak mengikuti agenda karena tanggung jawabnya dulu yang ia pegang telah digantikan dan dipegang oleh semua adik kelasnya, mengingat ia yang telah kelas XII. Tetapi tak jarang ia masih aktif membantu adik kelasnya yang kebingungan dalam membuat proposal atau kesulitan dalam progja mereka.

Ketika melewati halte dekat sekolah, ia melihat dua gadis sedang duduk sambil tertawa disana. Arvian yakin bahwa itu adalah Ariel dan temannya Naomy.

DIFFERENT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang