Bagian 2

50 9 0
                                    

Bel istirahat telah berbunyi. Murid SMAN 2 NUSA BANGSA telah berhamburan keluar kelas untuk menuju ke kantin, tapi tak jarang ada yang menuju Perpustakaan maupun Mesjid sekolah untuk melaksanakan sholat dhuha.

Ariel membereskan buku tulis pelajaran Kimianya dan memasukkannya kedalam tas. Zakia yang ada disebelahnya pun juga membereskan buku-bukunya yang tergeletak berantakan.

"Kia, Ariel. Ke kantin ga?" teriak Bila diambang pintu bersama Naomy dan Farah.

"Duluan aja, gue mau ke perpus dulu ada yang harus gue pinjam disana" kata Ariel.

"Lo Ikut ke kantin gak, Ki?" tanya Bila ke Zakia.

"Gue ada rapat mendadak sama ketua osis. Gue titip aja deh" kata Zakia menghampiri Bila.

"Tuh titip ke Naomy kalo ga Farah. Gue males ngantri lama-lama hehehe" kata Bila nyengir.

"Ogah ah! gue juga males ngantri" kata Naomy dengan wajah malesnya. Zakia langsung memutar bola matanya dan menuju ke Farah sambil mengasih uangnya ke Farah.

"Far lo kan baik ya, gue titip satu bungkus nasi goreng ya sama es tehnya satu gelas. Makasih, Farah cantik" kata Zakia mencubit pipi Farah dan melenggang pergi.

"Dasar! senengnya nyusahin mulu nih Zakia, baik pas ada butuhnya doang, kampret!" kata Farah mengelus pipinya karena dicubit oleh Zakia.

"Yaudah yuk! Keburu masuk gak sempet makan gue" ajak Bila lapar. Mereka pun mengangguk dan pergi menuju kantin.

Di kelas tersisa lah Ariel dan beberapa anak kelas lainnya. Tak lama, ia pun keluar dan menuju ke Perpustakaan.

Ketika di koridor kelas ia tak sengaja menubruk badan pria jangkung itu sampai-sampai es yang pria itu pegang tumpah mengenai baju seragamnya.

"Eh sorry-sorry. Gue gak sengaja" kata pria itu mengambil tisu dari kantong celananya dan ikut membersihkan.

"Gak usah. Gak apa-apa. Biar gue bersihin sendiri" kata Ariel mengambil tissue itu dari tangan pria itu. Pria itu merengutkan dahinya seperti mengenal wanita itu.

"Ariel?" tanya pria itu. Terpanggil, dia pun mendongakkan kepalanya menatap pria itu.

"Marco?!" kata Ariel terkejut plus bahagia.

"Ya ampun, apa kabar?" kata Marco tersenyum sumringah.

"Kabar gue baik, lo apa kabar?" kata Ariel tersenyum sumringah juga.

"Gue juga baik. Udah lama gue gak ketemu lo, Riel" kata Marco

"Iya sama gue juga. Semenjak lo pergi ke Eropa buat study disana, gue merasa hampa tanpa ada lo karena cuman lo satu-satunya temen yang gue punya" kata Ariel

"Sampe sekarang gak punya temen?" ejek Marco sambil tertawa kecil.

"Ya enggak lah. Sekarang gue lebih bisa membaur sama yang lain jadi temen gue banyak deh" kata Ariel tersenyum melihatkan deretan giginya yang rata

"Ehh lu sekolah disini juga? Sejak kapan?" tanya Ariel lagi.

"Baru aja gua masuk sekolah dua hari yang lalu. Lo mau kemana?" tanya Marco ketika melihat Ariel terburu-buru

"Gue mau ke Perpustakaan. Ada buku yang harus gua pinjam disana" kata Ariel.

"Ohh gitu. Mau gue temenin?" tawar Marco

"Gausah deh. Dikit lagi nyampe perpus. Gue duluan ya, bye" kata Ariel langsung pergi meninggalkan Marco. Marco tersenyum dan pergi meninggalkan tempat itu sambil meminum sisa es yang ia genggam.

DIFFERENT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang