Puteri akan tinggal di istana,Suster?

33 5 4
                                    

Puteri berangkat sekolah lebih awal dari biasanya. Ia sangat bersemangat hari ini. Sampai-sampai ia lupa mematikan keran air seusai mandi. Ia pun lupa mengeringkan handuk dan membiarkannya tergeletak begitu saja di atas kasur merah mudanya.

"Puteri rasa hari ini akan ada anggota kerajaan yang menjemput puteri untuk pulang ke istana"

Celotehnya saat menghabiskan sarapan pagi tadi.
Ia menyisir rapi rambut ikalnya. Menaburkan bedak ke wajah kecilnya. Terbatuk beberapa kali. Pun mengerjap-ngerjapkan mata bulatnya.

Suster Susi dan Suster Mia memperhatikan kesibukan kecil itu di ambang pintu. Sejenak saling berpandangan dan tersenyum. Bu Rika baru saja memberitahu mereka berdua perihal ada orang yang akan mengadopsi Puteri. Bagi mereka itu berarti kamar dalam pengawasan mereka berkurang satu anak. Mengurangi pekerjaan tentu saja. Tapi sudah pasti mereka rindu dengan celoteh riang tiap pagi milik gadis kecil itu.

...

Suster Mia berjalan cepat menuju kamar mandi. Menutup pintunya dengan setengah membanting tidak sabar. Buliran air siap mengalir dari matanya yang mulai berkaca-kaca. Berjongkok sembari memeluk kedua lututnya. Membenamkan wajah diantara lutut dan lengan. Bahunya terguncang tangis yang tertahan. Berharap masalah yang ia miliki hilang terbawa isakan tangisnya.

...

Amira menunggu harap-harap cemas di ruangan luas Bu Rika. Meski sudah bertahun-tahun, ruangan ini masih sama. Hanya terlihat lebih tua dengan pemandangan cat yang mengelupas di beberapa sisi temboknya. Kursi jati besar penuh ukiran klasik milik empunya ruangan juga masih sama. Sedikit kusam dimakan usia memang. Lampu besar menggelantung di langit-langit ruangan juga masih sama. Ah betapa ia hafal betul tata letak ruangan ini.

"Amira"

Bu Rika membuka pintu. Amira terlalu asik melamun sampai tak menyadari kehadiran mereka. Bu Rika dengan gadis kecil yang ingin di pinangnya memasuki ruangan. Disusul dua suster sambil menenteng dua buah tas yang tidak terlalu besar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 05, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rindu Sang PuteriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang