part 3

2.3K 160 5
                                    

❤heart❤

Aku memutar kunci pintu luar . taklama kubuka kenop pintunya Telihat didalam ruang tamu sangat gelap. sepertinya semua sudah pada tidur , kemudian aku berjalan pelan menaiki  anak tangga menuju kamarku , tapi sepertinya aku berpapasan dengan hani yang baru keluar dari kamar ,wajah catinknya tampak terkejut menatapku ,rambut panjangnya sedikit berantakan dan kedua tangannya menahan lilitan handuk putih yang menutupi badannya.aku yang menatapnya tersenyum simpul kemudian hendak membuka pintu yg ada dihadapanku saat ini . namun suara hani kembali menghentikan langkahku.

"Yui-ssi ....?"

" iya,oh ya chen oppa sudah tidurkan ?"

" iya dia baru saja tidur "

" bagus kalau begitu"

Aku bukannya tidak ingin mendengar pembicaran hani , tapi air mata yang dari tadi kutahan sudah tidak bisa kutampung lagi .lekas saja kubuka pintu itu dan aku lari masuk kedalam , Dibalik bantal yang baru kuraih bebetapa detik lalu , aku menangis sebisa mungkin .

Ini sebenarnya keinginanku yang ingin mendekatkan hani pada chen  , tapi aku tidak pernah membayagkan pada akhirnya akan sesakit ini ,apa lagi mendapati kenyatan bahwa bukan diriku yang pertama untuk suami tercintaku itu , tapi wanita lain , tapi syukurlah dengan begitu chen akan lebih cepat memberikan cucu pada eomma dan appa .

                        ***

Pagi menyambut .aku bergegas beranjak dari tempat tidur dan hendak keluar tapi pintu itu terbuka duluan , kulihat hani disana sudah rapi tak lama dia mendekatiku dan mulai berbicara .

"Yui-ssii "

" kau mau kemana sepagi ini ?"

" mian,sebelumnya .semalam aku ingin memberi tahu mu kalau hari ini aku harus ke busan karena eomma ku sedang sakit & pagi ini aku harus kesana "

" kenapa tidak meminta chen oppa mengantarmu "

" tidak usah tolong urus dia seperti biasa , jangan terlalu lelah bekerja perhatikan juga kesehatanmu" hani tersenyum

" iya aku baik-baik saja"

" aku pergi dulu . tolong buat sarapan dan bangunkan chen oppa"

"Iya baiklah"

Hani lekas berlalu pergi .aku bergegas beranjak bangun dan menemui chen  dikamar sebelah .

disana kudapati dia masih tertidur pulas dibalik selimut . dengan pelan aku mendekati tubuhnya perlahan kugoyang lengan chen seperti biasa dan tak lupa ku bisikan nama nya halus ditelinganya .

"Jongdae oppa ironha ...."

"Emmmghhh...."dia mengeliat manja

Tidak lama kedua matanya terbuka sayu .

" chagiya "

"Oppa ayo bangun "

" inikan hari minggu "mengeliat manja

"Tapi kau harus tetap bangun pagi "

Aku beranjak berdiri  kemudian memungut pakaian kotor milik suamiku yang tercecer dilantai kemudian hendak membawanya keluar kamar .

belum sempat aku keluar suara berat chen  menghentikan langkahku .

" cagiya "

" iya oppa"tetap membelakangi chen

" mianhe "

" sudahlah oppa aku tidak apa-apa"

Kemudian aku pergi keluar kamar .

Pukul 7jarum jam menunjukan angkanya aku sudah selesai mandi dan menyiapkan sarapan walau sedikit terlambat .

tidak lama kemudian kulihat chen  sudah turun dia terlihat sudah mandi dan rapi dengan pakaian simpel , cukup celana pendek hitam yg dipadu dengan kemeja biru muda yang membuat kesan simpel , manis dan freas seorang pemuda , dan aku selalu hafal aroma parfum mint yang selalu dia pakai setiap hari mulai menusuk indra penciumanku , rambutnya pun disisir rapi namun tetap terlihat cocok dengan gayanya .

chen  kemudian duduk dihadapanku yang sudah menunggunya dimeja makan sejak tadi .

"Oppa"

"Ehemmm"

Dia hanya berdahen dan tanpa berlama -lama dia melahap sarapan dihadapannya .aku senang jika melihatnya seperti ini setiap hari , jujur aku sangat rindu perlakuan manis, dan lembut dari nya tapi untuk sekarang aku tak berani memintanya .

Usai sarapan aku lekas berberes dan mencuci semua piring kotor . setelah semua selesai aku kembali kekamar menyusul chen  yang sudah duluan disana , jujur hari libur ini aku sungguh bingung dan juga canggung harus melakukan apa , terlebih lagi keadan cintaku yang sedang bimbang seperti ini .

Chen  seperti biasa sedang asik membaca buku novelnya , aku yang tidak ingin menggangu memutuskan duduk di pingir ranjang dan sesekali memainkan ponselku yang rasanya mulai membosankan .

kulihat chen berjalan pelan dan kemudian duduk sejajar denganku , tak lama dia mulai mengenggam tangan ku erat .

"Chagi?"

"Nde"

"Aku sangat rindu denganmu ?, kenapa akhir-akhir ini kau selalu menghindar dariku "

" aku tidak menghindar , tapi memang aku sibuk oppa" berbohong

" aku lebih tahu dirimu , kau sedang berbohong kan ?, jangan bilang kau ingin mendekatkanku pada hani"

" oppa sudahlah jangan dibahas. lagi pula kau sudah memberikan apa yang seharusnya kau berikan pada hani kan "tersenyum

" chagi"

" iya oppa berpura" tak menatap chen

" lihat aku chagi "

" ada apa oppa ?"

Aku tidak bisa menatap wajah suamiku .mataku perih dan siap kapan saja menjatuhan air mata  tapi dengan sedikit kasar chen menarik daguku dan tak lama mendaratkan bibirnya pada bibirku .

sudah lama sekali chen tak menciumku seperti ini dan entah kenapa air mata ku ikut jatuh seiring ciuman itu dalam melumut setiap inci bibirku , ciuman itu awalnya pelan namun lama-kelaman menjadi menuntut bibirku tak bisa mengimbagi bibir chen  hingga akhirnya aku memukul pelan dada bidang suami ku agar dia melepas ciumannya itu .

Kutatap wajah chen yang sendu

" oppah, ada apa denganmu?"

" kau harus selalu ingat chagi kalau sampai kapanpun semua yang aku miliki hanya untukmu bukan wanita lain "

" maksud oppa apa?"

" aku belum memberikan apapun pada hani , soal semalam itu semua tidak benar-benar terjadi "

" benarkah oppa" air mataku kembali jatuh membssahi pipi

"Chagiya, kau menangis?" terkejut

Aku benar-benar sudah tidak tahan menahan perih dihati ini , sudah cukup aku menahan sakit  .karena aku tahu kalau chen akan selalu menunggu dan mencintaiku apapun yang terjadi dan tidak ada sedikitpun hak aku menyiksa cinta murninya itu, dia pria baik yang rela menahan semua sakit, pedih, nafsu dan rasa amarahnya demi diriku .

Air mataku saat ini sudah benar- benar membasahi pipiku, tak lama aku menghambur kedalam pelukan chen .

" oppah ...hiksss....hiksss...hiksss, mianhe oppa mian "

" aku yang harusnya mengatakan mian padamu chagi"

" jujur hati ini sakit oppa .sakit setiap kali kau bersama hani , terlebih semalan ku ketahui kalau aku Bukan yang pertama untukmu  tapi ,ternyata aku salah kau menahan semuanya demi diriku .gumawo oppa"

" aku akan selalu untukmu chagi"

Aku tak bisa bicara lagi kata-kata ku habis oleh tangisanku. yang jelas saat ini aku hanya ingin menangis dan berkeluh kesan dibalik dada bidang suamiku yang tengah memeluk wajahku hangat .

                               ***

TBC......✋😁❤

HEART ❤❤ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang