[4] ini kah yang namanya cinta ?

2.3K 104 0
                                    


Deran mengajakku ke suatu tempat yang sangat indah. Kami duduk dia atas rumput - rumput sambil melihat aliran sungai yang mengalir."Ku kira kau tidak akan menemuiku lagi," ucapku.

" karena aku rindu pada mu karena selama seminggu ini kamu tidake pernah muncul di hadapanku lagi, dan tidak pernah lagi menonton latihanku. Tempat duduk yang biasa kamu duduki pun sudah kosong. Aku tidak pernah lagi melihat sosokmu yang selalu memandangku dari kejauhan .... hingga membuatku merasa ada sesuatu yang hilang dari hidupku. Tanpa aku sadari kalau selama ini kamu telah mengisi hari-hariku , menemaniku latihan , hingga ketika kau menghilang aku pun jadi merasa sendirian dan merasa kesepian," tatapanya nanar.

Benarkah kamu tidak marah lagi padaku ? Aku ingin sekali menemuimu tapi aku takut kamu tidak mau menemuiku lagi," ucapku dengan sedih dan Deran pun langsung memelukku.

"Gadis bodoh," tawanya ketika dia memelukku sambil mengusap rambutku.

"Eh tar kamu tau gak ? " Tanya Deran dengan mimik muka yang kelihatan bahagia.

"Gak, emang apaan ?" Tanyaku dengan rasa penuh ingin tau.

"Tapi kamu jangan kaget ya !" Ucapnya sambil tersenyum dan mengalihkan pandangan ku.

"Semenjak aku liat kamu yang selalu ada menemaniku setiap aku berlari di lapangan , dan semenjak pertama kali kita kenalan aku tuh udah punya rasa cinta dan sayang sama kamu tar !" Ucapnya dengan jujur dan sambil mengeluarkan sebuah benda dari saku sebelah kanan di jaket nya.

"Hmmmm" gumamku dengan terdiam sambil menyatukan dua telapak tanganku sambil melihat suasana sekitar sungai tersebut.

"Hmmm jadi gimana ? Kamu mau gak ?" Tanya Deran sambil mengeluarkan cincin dari sebuah kotak.

"Apa ?" Ucapku sambil terkejut ketika berpaling ke arah Deran.

"Jadi kamu mau gak jadi pacar aku ?" Tanya Deran dengan menarik dan memegang tangan ku.

"Hmmm yaudah" ucapku sambil tersipu malu.

"Yaudah apanya ?" Tanya Deran dengan tatapan yang berbinar.

"Ya gitu" ucapku sambil tersenyum.

"Kita jadian ?" Tanya Deran sambil memegang erat tanganku.

"Ya gitu" ucapku dengan tertawa.

"Hehehehe" ucap Deran sambil memakaikan cincinnya pada jari manisku.

"Akhirnya" ucap Deran dengan senyum manisnya sambil memelukku.

"Hmmm" ucapku sambil memeluk erat badan Deran.

"Yaudah yuk kita pulang nanti keburu hujan !" Ucapnya sambil melepaskan pelukannya dan menarik tanganku.

Aku dan Deran pun segera menaiki sepeda Deran , dan cepat mengkayuhkannya dengan cepat, tapi ketika kita telah di pertengahan jalan tiba-tiba hujan pun turun, kami terpaksa berteduh sebentar di warung mie ayam.

"Grrrr hmbrrrr" gumamku karena kedinginan.

"Tar maaf ya untuk hari ini; kamu kelihatannya kedinginan , nih aku pakein jaket aku untung jaket aku gak basah" ucapnya sambil memakaikan jaketnya padaku.

"Makasih ya, gimana kalo entar kamu kedinginan ?" Tanyaku.

"Alah kalo itu mah gak usah di pikirin, yang penting sekarang kamu udah gak kedinginan lagi kan kita pacaran" ucapnya dengan senyum.

"Kamu mau makan mie ayam gak ?" Tanyanya sambil merangkul ku.

"Yaudah deh" jawab ku sambil berjalan menuju tempat duduk.

"Bang mie ayamnya dua !" Teriak Deran kepada penjual mie ayam tersebut.

"Ok sebentar ya" jawab penjual tersebut sambil mempersiapkan bahan-bahannya.

"Udah gak dingin lagi kan ?" Tanya Deran padaku sambil memegang tanganku.

"Udah gak kok kan ada kamu" ucapku sambil tersenyum.

"Nih mie ayam nya sama teh panasnya" ucap penjual mie ayam tersebut sambil menarih makanan dan minuman pada atas meja kami.

"Makasih bang" ucap kami berdua.

"Ya sama-sama" jawab penjual tersebut.

Kami menyantap lahap mie ayam tersebut karena saking kedinginan dan kami pun tidak lupa meminum teh panas tersebut untuk menghangatkan badan kami. Tak lama kita pun kenyang dan hujan sudah reda.

"Dua jadi berapa bang?" Tanya Deran sambil mengeluarkan dompetnya.

"Gak usah dek hari ini gratis karena toko mie ayam saya ulang tahun yang ke satu tahun" ucap penjual tersebut sambil memberikan senyuman.

"Serius bang !" Ucap Deran dengan muka yang terkejut.

"Iya serius duarius malahan" ucap penjual tersebut.

"Yaudah makasih banyak ya bang, semoga makin laris ni toko !" Ucap Deran sambil memberikan selamat pada penjual tersebut.

"Iya sama-sama, aamiiin....." jawab penjual tersebut.

"Kita duluan ya bang !" Teriak Deran sambil keluar menuju sepedanya.

"Iya hati hati di jalan !" Ucap penjual tersebut.

Hujan pun telah reda dan waktu sudah menjelang sore , aku pun memeluk erat Deran ketika aku di bonceng olehnya. Tak lama kemudian aku sampai di depan gerbang rumahku.

************************************
Jangan lupa untuk vote dan commentnya ya
I hope you love my story 😊
N

EXT TO 5 👉 or 👇


Good Bye You [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang