Kedua tangan Chungha sudah penuh dengan persoalannya masing-masing
Di sebelah kanan ada arum manis yang ia beli tadi
Dan disebelah kiri sudah ada tangan Daniel yang menggenggam dirinya erat
Bukan karna mengambil kesempatan Daniel melakukan ini
Tapi Daniel memperlakukan teman perempuannya dengan sangat baik
"Chungha, blok didepan sana sedang ada pertunjukkan jika kau mau melihatnya tolong pegang tanganku agar kau tak tersesat nantinya"
Begitulah kira-kira ucapan Daniel sebelum mereka sampai di blok yang dimaksud
Pertunjukkan permainan api cukup menarik perhatian orang-orang sekitar
Termasuk dua sejoli ini
Gadis bersurai emas ini sedang menatap teman lelaki nya yang sedang bertarung dengan ratusan orang lainnya untuk mendapatkan tempat nyaman untuk menonton pertunjukkan
"Daniel..."
Panggilan dengan nada lirih diberikan Chungha kepada Daniel
"Daniel"
Merasa jika temannya tak mendengar, sekali lagi ia memanggilnya dengan nada normal
"Y-ya??"
Hanya untuk menoleh kebelakang Daniel cukup susah melakukannya
Badan tinggi nan tegap itu sedang beradu dengan ratusan orang didepannya
"Kalo gak dapet tempat jangan dipaksain"
Genggaman tangan Chungha kepada Daniel semakin erat tak kala main dorong di venue penonton ini sedang terjadi
"Aahk, tolong jangan dorong saya"
Badan mungil Chungha mulai terombang ambing kesana kemari
Dan juga pegangan tangan yang terlepas dari Daniel menambah kesialan untuk malam ini
"Daniel?!"
"Daaniel!!"
"Daanieell!"
Teriakan Chungha kala itu hanya menjadi hiasan di pasar malam saat bulan purnama
♛L.S.L♔
"Astaga"
"Gue capek banget hhh"
Ia menopang berat tubuhnya pada bagian kaki
Kedua tangannya ditaruh di lutut melakukan gerakan 'kecapean'
"Padahal mainan api-api doang"
Ia mendengus sambil berdiri tegap dan bersiap untuk berbalik arah
Tapi sebelum melangkah ia mengingat sesuatu hal yang bisa terbilang berharga malam ini
"Arum manis gue ilang....."
Chungha berucap lesu sambil menghela nafasnya
"Ah kayanya keinjek"
Sempurna sudah,
Malam ini bisa ia nobatkan sebagai malam yang paling kacau selama ia hidup
Fikiran Chungha sudah muak dan moodnya pun makin lama semakin buruk
Sebagai orang baru, ia hanya bisa berpegang harapan pada para pedagang ataupun orang lewat yang tinggal di L.S.L juga
Sudah 20 menit dan 5 kali ia bertanya kepada pedagang
Hasilnya?
Sama sekali tidak memuaskan!
Sedari tadi ia hanya berputar-putar di wilayah blok pasar malam saja
Sampai, rasa frustasinya semakin memuncak, ia bersumpah jika orang yang akan ditanyai nya sekarang menunjukkan arah yang salah ia tak akan ragu untuk tidak akan mengikuti acara-acara seperti ini lagi
Tangan lentik miliknya menepuk pundak seorang laki-laki berhoodie hitam yang memunggunginya
"Per-permisi?"
Ia berbicara dengan menatap sebuah kertas lecak yang ia pegang sekarang
"Saya ingin menanyakan alamat seben–....."
Chungha mendongak
Dan melihat bentuk wajah orang yang ia tanyai alamat
"Kim Chungha?"
"Ka ong"
O-ow!
Bertemu dengan mantan kekasih disaat-saat seperti ini
Jangan harap seorang Ong Seongwoo bisa pulang dengan mulus jika dihadapan Kim Chungha
♛To
Be
Continue♔
KAMU SEDANG MEMBACA
L.S.L ;; Daniel x Chungha x Ong
Fantasy"Hah? L.S.L itu beneran ada?!" ••• Terinspirasi dari Lawang Sewu, Cerita ini dikembangkan oleh imajinasi author ×L.S.L, Lawang Sewu Land -fantasy×romance #213 in fantasy ×pairing daniel(kang) chungha(kim) seongwoo (ong) ×[WARNING]TYPO EVERYWHERE!!!×...