Forbidden Love

Bertemu Kembali

"Kau akan menyesalinya, Naruto." Sasuke menahan napasnya sesaat, ia melempar pandangannya pada bola mata safir itu. "Jika kau menaruh harapanmu pada pemuda bernama Menma itu."

Naruto menggeleng pelan, bibir itu menyunggingkan senyum tipis. "Aku tidak mengharapkan apapun, Sasuke. Belum."

Dan aku pun tidak ingin menyesali apapun lagi.

.
.
.

Naruto © Masashi Kishimoto

Forbidden Love © Haraguroi Yukirin

PERINGATAN: Fanfic ini berunsur Boys Love a.k.a Shonen-Ai. Dengan latar Alternative Universe, Out of Character disesuaikan dengan kebutuhan fanfiksi, etc.

.

.

.

Forbidden Love

What's love?

And how do I get love?

Sweet but hurt, isn't it?

I know my feeling is a forbidden love

But I can't move away from you

It's because you show me this sweet feeling

This Love that I've never felt before

.
.

Tidak pernah terbesit sedikitpun di benak Naruto bahwa ia akan membenci Sasuke.

Pemuda dengan marga Uchiha itu begitu berarti untuknya. Bagaimanapun, Sasuke pernah membuat hari-harinya terasa begitu menyenangkan.

Bagai musim baru yang datang padanya, Naruto masih dapat mengingat pertengahan musim semi yang begitu menyenangkan. Di mana ia merasa begitu lepas dan bahagia.

Ia masih mengingat langit musim panas yang begitu indah, kala pertama dia menjalin hubungan dengan Sasuke. Bersama dengan hembusan semilir angin musim panas, ia saling melempar tawa dengan Sasuke.

Pada musim gugur, semua terasa menyesakkan. Ia tidak ingat kapan Sasuke terasa begitu jauh dan sulit dijangkau. Ia tidak ingat apa yang membuat pemuda yang begitu ia kasihi mulai bersikap dingin padanya.

Kau tidak tahu rasanya menerima cacian, dipandang rendah seperti seorang yang mengidap penyakit menjijikkan.

Naruto terkekeh miris, terdengar begitu memilukan, terasa menyesakkan untuknya.

Naruto tahu akan rasa itu, dan ia yakin Sasuke juga mengertiーatau pemuda itu tidak dapat mengingatnya, entahlah Naruto tidak tahu.

Ia tahu rasanya merendahkan harga dirinya agar terus hidup, ia sudah menelan bulat-bulat segala hinaan yang ditujukan untuknya. Cemoohan, pandangan merendahkan, semua telah ia rangkuh.

Namun jika bersama Sasuke, ia merasa tidak peduli dengan semua itu. Ia merasa ia tidak sendiri, ia merasa ada seseorang di sampingnya yang akan selalu membelanyaー