Matahari

4.7K 431 88
                                    


In our hands, clasped together.

Entah sejak kapan Naruto melupakannya, tangan Sasuke yang menggengamnya tanpa penolakkan, berjalan bergandengan tanpa beban, tanpa tahu apa yang orang lain lihat tentang mereka.

Ia mengingat tiap momen yang terjadi di dalam hidupnya, hal yang membuatnya tertawa atau menangis, membuat ia menyayangi atau membenci, Naruto menyimpannya dengan baik.

Tentang Menma, pemuda yang begitu baik padanyaーMenma mengasihinya, ia menarik Naruto dari rasa sayang yang membuatnya menjadi orang bodoh. Pemuda itu yang mengajarkan seharusnya tidak ada yang menyakitkan dari sebuah rasa berdasarkan kasih dan sayang.

Menma menawarkan kenyamanan, ia membangun kepercayaan Naruto padanya.

Berbanding terbalik dengan Sasuke.

"Makanan apa yang paling kau sukai?"

Naruto tertawa kecil mendengar pertanyaan Sasuke yang terdengar konyol. Ia mengayunkan lengannya yang bertautan dengan lengan Sasuke, telapak tangan Sasuke yang hangat. Naruto tersenyum mendengar pikirannya.

Sasuke tidak tahu tentangnya, bukan?

Bodoh jika Naruto membandingkan Sasuke dan Menma, karena mereka dua orang yang berbeda. Sama ketika ia membandingkan dirinya dengan Sakura.

"Ramen!" Jawabnya dengan nada lebih tinggi. Sasuke yang melihat tawa muncul di wajah menggemaskan Naruto secara tidak sadar meremas telapak tangan Naruto.

Terasa sangat aneh bagi Sasuke, ia tidak sadar betapa ia menyukai pemuda ini.

Sasuke memperhatikan Naruto yang ada di sampingnya, pemuda itu terus berbicara tanpa henti, membicarakan tentang apa saja yang dilihatnya, cuaca di hari itu (dingin namun cerah), orang yang berlalu lalang (ramai, terlalu menyesakkan), atau bahkan tentang Sasuke (pakaiannya saat ini, syal merah pemberian Naruto dulu).

Hidung bangir memerah pada ujungnyaーsangat menggemaskanーbibir tipis yang sedikit pucat karena hawa dingin, bola mata bulat dengan warna biru seindah langit musim panas.

Kapan terakhir kali ia melihat Naruto ekspresif seperti ini ketika bersamanya?

Aku merindukanmu, Sasuke ingin mengatakannya.

Sasuke akhirnya mengerti alasan akan perasaannya yang menyesakkan saat melihat Naruto, karena ia sangatlah indah, terlalu indah dan itu menyakitkan.

Tanpa sadar telapak tangan kiri Sasuke terulur untuk menyentuh pipi dengan garis unik itu, dingin, membuat Naruto terkejut dan langsung menatap padanya.

"Sasuke?"

Naruto mengerjap, berusaha menghilangkan perasaan menggelitik di perutnya. Telapak tangan Sasuke di wajahnya terasa sangat hangat, dan entah mengapa terasa begitu pas. Naruto menahan diri untuk tidak menyandarkan wajahnya pada telapak tangan pria ini. "Sasuke, ada apa?"

Sasuke tertawa kecil, "Tidak, tidak ada apa-apa." Ia merasakan sesuatu kembali pada dirinya. Seperti potongan-potongan puzzle yang telah lengkap. "Bagaimana kalau kita mencari sarapan terlebih dahulu?"

Setidaknya mereka berhasil melepas rindu di pagi itu.

ーーーーーー

Naruto © Masashi Kishimoto

Forbidden Love © Haraguroi Yukirin

PERINGATAN:Fanfic ini berunsur Boys Love a.k.aShonen-Ai. Dengan latar Alternative Universe, lill' bitOut of Character disesuaikan dengan kebutuhan fanfiksi, etc.
ーーーーーー

Forbidden LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang