Chapter 2 - KETIGA DAN KEEMPAT

1.9K 179 6
                                    

"And happy New Year," ucap Yuju menutup siarannya malam itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"And happy New Year," ucap Yuju menutup siarannya malam itu. Yuju mengacungkan jempolnya kepada para staff yang berada di luar ruang siaran yang terlihat dari sekat berupa kaca transparan itu.

Yuju melepaskan headphonenya saat manik matanya melihat sosok Nayeon mengetuk sekat kaca tadi dan melambai dengan ekspresi kusut. Kening Yuju berkerut, ia segera bangkit dari duduknya dan berjalan keluar ruangan siaran untuk menghampiri rekan part time jobnya itu.

"Apa yang kau lakukan disini? Bukankah kau bilang akan pergi menghabiskan malam tahun baru di Namsan? Itukan alasanmu ijin tidak melakukan siaran?" tanya Yuju kebingungan.

Bukannya menjawab Nayeon justru menghela napas berat dan melipat kedua tangannya di depan dada. Ia mengangkat kedua bahunya malas, "Terlalu banyak hal yang tidak terduga terjadi. Jadi aku memutuskan untuk kembali. Maaf karena kau harus siaran seorang diri," ucap Nayeon menyesal.

Yuju tersenyum tipis dan memukul lengan Nayeon pelan. Sedikit tahu, Yuju sebelumnya pernah mendengar cerita tentang seorang pria yang Nayeon sukai semenjak masuk di universitas. Pria itu adalah sunbae mereka di fakultas Broadcasting yang bernama Min Yoongi.

Naasnya, baru beberapa bulan yang lalu sebelum kepergian pria itu ke Jerman, Nayeon mengetahui bahwa Suga telah memiliki seorang kekasih dari fakultas pendidikan bahasa Inggris.

Tadi, begitu mendengar kabar bahwa Suga telah kembali ke Korea dan beberapa teman di universitas mereka mengatakan telah melihatnya di Namsan Tower, tanpa berpikir dua kali Nayeon segera pergi ke tempat pria itu berada untuk bertemu. Namun siapa sangka bukannya ia kembali dengan senyuman sumringah, Nayeon justru harus merasakan kekecewaan yang sangat menyakitkan.

"Apa harus pria itu? Yoongi sunbae sudah punya pacar kan? Kalau kau tetap berpikir untuk menyukainya, maka jangan heran kalau berkali-kali juga kau akan terluka," ucap Yuju memperingatkan.

Nayeon tersenyum samar, yah sejujurnya ia sangat paham akan hal itu. Tapi entah kenapa saat ini ia merasa sangat sulit untuk menyerah begitu saja. Mereka hanya "pacar" kan? Mereka bisa putus kapan saja, begitulah apa yang Nayeon pikirkan. Tidak peduli kapan hal itu akan terjadi, ia akan selalu menunggu Suga. Ia tidak bisa membohongi perasaannya, bahwa ia telah jatuh cinta kepada pria itu sejak pandangan pertama.

Flashback

Tahun ajaran baru.

"Dasar picik!"
"Nenek sihir sepertimu jangan pernah berharap bisa menjadi teman kami!"
"Apa kau pikir kau cantik? Kalau bukan karena make up mu yang tebal itu aku yakin semua pria pasti akan jijik melihat wajah aslimu. Bagaimana bisa kau merebut pacar temanmu sendiri?!"

Nayeon masih terduduk di lantai dengan rambut yang berantakan dan pipi yang memerah akibat pukulan anarkis dari teman-temannya sendiri. Ucapan demi ucapan menyakitkan itu mereka lontarkan bahkan tanpa merasa sungkan sedikitpun. Yah atau lebih tepatnya, Nayeon memang pantas mendapatkannya.

ONE HALFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang