Tirta kecil berumur 4 tahun sedang bermain-main disekitar Monumen Buto yang sekarang berwarna coklat.Kata kakeknya,
“Patung Buto itu melambangkan perjuangan pada tahun 1945. Ada 19 patung kecil rakyat indonesia dan 1 patung raksasa.”
“La terus, apa artinya patung-patung kecil itu Kek?” tanya Tirta kecil penasaran.
“Begini cu,….Patung-patung kecil itu menggambarkan perjuangan Rakyat Indonesia melawan penjajahan. Relief-relief di sekitarnya menjelaskan tentang perjuangan pada masa Perang Kemerdekaan dari tahun 1945 sampai dengan 1949 di Kota Malang. Di tepi monumen terdapat 8 pagar sebagai simbol budaya Jawa. Dan di depan monumen adalah gambar dari teks Proklamasi.”
“Sudah lama ya kek ada disini patungnya?”
“Monumen Perjuangan 45 ini dibuat pada tanggal 20 Mei 1975. Monumen ini dibuat untuk mengingat kembali sejarah perjuangan Rakyat Indonesia.Monumen ini juga untuk menumbuhkan semangat patriotisme anak-anak muda di Kota Malang serta mengingat kembali para pahlawan yang telah mengorbankan jiwa dan raga mereka untuk mempertahankan kemerdekaan 17 Agustus 1945. Bentuk dari relief di sekitar patung menggambarkan betapa beratnya perjuangan para pahlawan memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia. Di situ terdapat satu patung raksasa yang terbaring di tengah-tengah monumen yang menggambarkan Kolonialis Belanda yang telah menindas Bangsa Indonesia selama ratusan tahun. Paham kau cu….?”
Tirta cuma menggeleng-gelengkan kepalanya, tanda tak ada kepahaman.
Kembali ia berlarian memutari monument itu. Kakek Cuma tersenyum melihat polah cucunya. Kelak pasti ia akan paham dengan apa yang dijelaskan oleh Kakek Bara.
***
Hikmah yang dapat diambil dari cerita di atas, bahwa untuk mencapai kemerdekaan diperlukan perjuangan yang keras dan pengorbanan yang tidak sedikit.
Perjuangan akan berhasil apabila didukung oleh persatuan yang kokoh.
Tamat