CHAPTER 12

40 6 21
                                    

WARNING! TYPO BERTEBARAN!
HAPPY READING^^
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Kim Seokjin, namja tinggi itu tidak lagi merasa terkejut saat dia menyadari dirinya kembali ke tempat itu lagi. Padang bunga luas dengan sebuah pohon di tengahnya, dia kembali ke melangkahkan kakinya mendekati pohon itu dan kali ini tidak ada siapa pun di pohon itu, ayunan yang menggantung juga kosong dan bergerak mengayun karena angin yang lewat sebentar.

Seokjin melihat ke sekelilingnya namun dia tidak melihat siapa pun di padang itu, dia sedikit heran karena kali ini dia sendirian, tidak ada lagi sosok itu, sosok yang selalu muncul saat dia kembali ke padang bunga ini.

Dalam kebingungannya tangan Seokjin terulur dan menyentuh pohon besar di hadapannya ini, seketika itu juga dia melihat sesuatu. Dia melihat seorang yeoja remaja yang menangis sembari menarik tangan seseorang, Seokjin berusaha melihat siapa namja itu, namun dia tidak mengenalinya.

"Appa.. jangan pergi hiks.." ucap yeoja itu sembari menangis, Seokjin jadi tahu siapa namja itu, ternyata dia adalah ayah dari anak perempuan itu.

Namja itu sedikit menunduk untuk melihat putrinya, kemudian dia melepaskan genggaman tangan anaknya itu dan pergi meninggalkannya yang menangis sekeras-kerasnya.

Seokjin memejamkan matanya saat melihat kejadian yang menyedihkan itu, saat dia sudah tenang dia mulai melihat kejadian lain lagi.

"Eoh? Hyung!"

Seokjin melihat dirinya di hari itu, hari dimana kecelakaan besar yang menyakitkan itu terjadi.

"Hyung!!!"

BRUK!

Seokjin segera melepaskan tangannya dari pohon besar itu, dia merasa kesakitan dan saat membuka matanya dia sudah berada di tempat yang berbeda. Kali ini dia berada di sebuah tempat yang sangat asing baginya, tempat ini di penuhi dengan pagar jaring besi.

Seokjin sempat melihat ke sekelilingnya dan ternyata pagar itu terlihat seperti labirin, dia segera berjalan untuk menemukan jalan keluar, namun langkahnya terhenti saat dia melihat sosok itu lagi, sosok yang selalu dia temui dalam mimpinya.

Seokjin segera berjalan mengejar yeoja itu, namun entah mengapa langkah yeoja itu sangat cepat sehingga Seokjin sedikit kesulitan untuk mengejarnya, terlebih lagi pagar yang membentuk labirin itu membuat Seokjin sedikit sulit untuk menentukan arahnya.

"Seokjin-ah!"

Sebuah suara yang memanggilnya membuyarkan tujuan Seokjin, dia melihat ke sekelilingnya namun dia tidak melihat orang lain di dalam labirin itu.

"Yaaa! Seokjin-ah!" Sekali lagi orang itu memanggil namanya, Seokjin menjadi bingung karena dia tidak bisa melihat sosok yang memanggil namanya itu.

"Yaaa! Seokjin-ah!"

Sebuah tangan yang memukul bahunya membuat dia membuat dia membuka matanya, akhirnya dia sadar dari mimpinya, Seokjin benar-benar terkejut sampai-sampai dia tidak bisa mengucapkan apa pun. Dia melihat kesekitarnya dengan pandangan sedikit bingung, dia sadar jika dia berada di dalam bis sekarang. Seokjin mendongak dan mendapat Namjoon, teman seperjuangannya itu sedang menatapnya kesal.

"Kamu tahu tidak sudah berapa kali aku membangunkanmu?? Dasar tukang tidur! Ayo turun! Kita sudah sampai, aishhh..." Namjoon berjalan keluar meninggalkan Seokjin di tempat duduknya.

DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang