Six

357 17 1
                                    

Untuk dia yang lagi-lagi menyibukkan pikiranku.
Meski telah pergi seluruh hatimu, meski sudah lenyap kenyamanan yang aku bubuhkan di hatimu.

Tak apa. Aku bahagia pernah membuatmu tersenyum walau tak selalu. Aku bahagia pernah memberikan kenyamanan yang bisa kau akui. Aku bahagia jelas dengan itu.

Tapi taukah? Ada hal lain yang terus menginjak-injak rongga-rongga hatiku. Mengoyak habis seluruh rasa bahagia yang aku tumbuhkan sendiri. Taukah apa itu?

Itu adalah setetes rindu yang mulai membasahi relung jiwaku. Ku kira rindunya tak akan menusuk karena hanya tetesan yang datang. Namun ternyata tetesan itu membanjiri seluruh rasaku. Pelan-pelan turun tanpa sadar menjadi bulir air mata.

Perlahan bulirnya menjadi bukti seberapa berat rindu yang menggema dalam diri. Aku sungguh menantikan pertemuan. Bagaimana pun caranya dalam jumpa, aku akan tetap bahagia.

Sebab wajahmu, satu yang ku selipkan dalam daftar canduku.

Sedihmu Yang Ku Bentuk Jadi KalimatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang