04

4.6K 583 55
                                    

TaeGi
[ e s - g o y a n g ]

Warning : OOC

.

.

.

.

.

3 months later...

"AKU MASIH TIDAK RELAAA."

Jungkook bergerak kilat memeluk Yoongi erat melupakan kalau tubuhnya sekarang lebih besar ketimbang sang kakak dalam pelukan, ayolah. "Jungkook kakak gak bisa napas!"

"Kookie kakakku akan mati, cepat lepas!"

"Kalian ini kenapa selalu ribut?!" Gemaan ini adalah sarapan, makan siang, dan makan malam keluarga Min dari nyonya besar Seokjin sedari dahulu. Kembali mengingatkan suasana hangat dan ribut jaman mereka semua masih anak-anak untuk Namjoon yang tertawa renyah pada kelakuan keluaga kecilnya. Sekarang pun masih seperti itu, tapi sebentar lagi akan ada yang kurang.

Putra sulungnya yang manis, akan menikah besok.

"Bunda, biarkan saja. Kapan lagi kita bisa melihat mereka ribut?" Hati Jin agak tercubit mendengarnya, sebentar lagi Yoongi akan menjadi milik orang lain, bukan mereka. Semua keributan seperti ini akan menjadi kenangan yang berharga, ada rasa tidak rela, tapi cukup bahagia mengetahui kalau anak pertamanya sudah dewasa dan akan dimiliki seseorang yang mereka kenal lama.

Yang mereka percayai.

Hoseok dan Jungkook membuat Yoongi makin sulit mengambil oksigen karna mereka berdua saling mengapitnya dari kanan maupun kiri.
"Aku akan rindu kakak~" Kata Hoseok, dengan bibir tipis dan murung. Yoongi melembut, usapan sayang ia beri untuk kedua adiknya yang paling berharga. Masih jelas sekali Jungkook dan Hoseok sering ribut dan oknum yang dapat menengahi kalau tidak sang Bunda ya Yoongi sendiri, atau mereka berdua yang mencuri perhatian kakak pertama dan berakhir tangisan karna Yoongi tidak bisa memilih salah satu diantara keduanya.

"Jangan sering bertengkar ya kalian berdua. Kakak tidak akan melerai kalian lagi, ingat pada umur!" Nasihatnya, dia tidak akan lagi setiap hari ada dirumah. Apalagi hanya untuk manusia-manusia tak kenal usia seperti keduanya. Hari ini Yoongi habiskan seluruh kegiatannya dengan keluarga, bermain game bersama kedua adiknya, membantu sang Bunda membuat camilan, dan memijati bahu sang Ayah dikala membaca koran. Semua kegiatan yang membuatnya akan rindu pada rumah, sebelum ia sendiri yang akan membangun keluarga.

"Bunda," Seokjin menatap Yoongi dengan mata sendunya, senyuman hangat yang selalu membuatnya ingin berlari kepelukan sang ibu. Selalu dia puja disetiap nyanyian doa. "Kamu belum tidur? Kita semua harus ke gereja pagi-pagi sayang."

Yoongi mengambil posisi disamping Jin yang tengah merajut sesuatu, entah apa. Yoongi tak ingin tahu selain memeluk ibunya adalah hal terbaik sepanjang masa. Sudah cukup lama tidak bermanjaan seperti ini, rindu...

"Aku ingin bisa jadi sepertimu, seorang istri dan ibu yang baik."

Jin mengusapi sayang surai gelap malam putranya, selamanya akan jadi putra kecilnya. Yoongi tak pungkiri, tangannya seringan kapas, selembut sutra, sekokoh baja, tangan itu selalu menimangnya. Menjaganya. Menelisiki sela-sela rambut, terasa lebih berharga dari emas berlian.

Ice Cream➖TaeGi [Discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang