06

3.9K 470 66
                                    

TaeGi
[ e s - g o y a n g ]

Warning : OOC

.

.

.

.

.

Manik ebony memotret jelas sosok sendu itu, bersandar pada pohon rindang dengan awan mendung diatasnya, kontras pada keadaan sekitar nan cerah. Tawa ceria semua anak. Menggema seperti kembang gula yang manis, tapi, dibawah pohon rindang ia melabuhkan punggung. Ranting kecil dan tulisan tanah teman setianya. Seperti enggan bergabung dengan segala warna-warni taman bermain.

Menutup celah pada sosialisasi yang seharusnya disenangi usia dini. Bermain bersama yang lain.

Yoongi selalu melihatnya, pukul empat sore, sekalipun hujan.

Usahanya untuk mendekati si anak 'ranting' tak membuah hasil, Yoongi salah satu dari sekian yang melambaikan tangan padanya dan tersenyum. Tapi dia satu-satunya yang tak pergi karena tusukan tajam samurai dingin di mata anak lelaki ranting.

Sekarang, akan ia ulang.

"Heh, kamu lagi." Si anak lelaki merasa gusar dengan kehadiran Yoongi yang terus menerus. "Dasar hantu."

"Kamu juga hantu, tidak punya teman." Gertaknya tak terima.

Sepenggal ck memulas senyum gusi Yoongi. Tanda ia menang dalam perdebatan. "Jangan ganggu aku." tegasnya, ranting digenggaman patah jadi dua. Membantah.

Yoongi melompat kehadapan sosok sebayanya itu, menepuk tulisa-tulisan tanah hingga terbang dan tak bersisa goresan apapun dibawah sepatu talinya. Ini dia kenapa keberadaan Yoongi amat dihindari. "Aku hanya ingin berteman denganmu muka datar. Hai, namaku Min Yoongi!"

"Sudah ku dengar seratus kali. Jadi bisakah kamu berhenti memperkenalkan diri, Yoongi?!"

"Aku akan berhenti menggangumu, setelah tahu namamu."

Sang lawan mendelik emosi, "Kau ini--"

"Kalau tidak mau aku akan terus disini! Mempelototimu dengan mataku!" Sebuah penawaran, atau titah? Yang jelas ia tak bisa berbuat apa-apa lagi, Yoongi ada dihadapannya, menghalangi sinar mataharinya.

Menjengkelkan.

"Baiklah, baiklah. Namaku Kim Taehyung. Puas? Pergi sekarang jauh-jauh!"

Kalkulasi Taehyung sepertinya salah, seharusnya ia tak mempercayai lidah licin anak tanpa pigmen dengan senyuman merekah dihadapan.

.

Halaman ke enam koran mengabarkan rincian keuangan Korea Selatan yang sedikitnya agak terganggu. Bencana tempat-tempat pelosok juga layangan paket konsumsi yang diterbangkan ke Negara tetangga lewat kemiliteran. Taehyung menghela napas, dunia masih saja tak bisa damai. Entah faktor pemimpinnya ataupun alam, hanya Tuhan yang tahu kapan semua berakhir. Ini salah satu kepeduliannya, ekonomi Korea sedikitnya mengandalkan kas seorang Kim Taehyung, Kim Coorporation. Maka dari itu hal-hal kritis bisa saja mengusik hari indah dan tenang.

Ice Cream➖TaeGi [Discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang