Prolog

66 11 0
                                    

FLASHBACK ON

Hujan membasahi kota Mullingar..
Suasana dingin membalut kota tersebut. Disebuah kota ini juga tinggallah seorang gadis kecil berumur 12 tahun yang hidup dalam kesederhanaan. Ia hanya tinggal berdua bersama ayahnya. Ibunya meninggalkannya ketika ia berusia 5 tahun.

Author POV

Terlihat beberapa orang sedang berlarian kecil menyebrangi sebuah jalan raya karna hujan sudah membasahi kota ini.. seorang gadis kecil yang ditemani sang ayahnya mengitari sebuah toko untuk membeli perlengkapan sekolahnya.

"Dad, Do you have money to buy it?" Tanya gadis kecil itu dengan polosnya.
"Sure Al. Aku memiliki uang yang cukup untuk kita, lagi pula ini demi masa depanmu. Kau harus memiliki masa depan cerah dan kau harus bisa membanggakan Dad dan Mom-mu.." Ujar sang ayah sambil mengelus pundak sang anak.

"Ayo Dad, sepertinya sebentar lagi hujan akan turun lebih deras" gadis kecil itu menarik tangan ayahnya yang memegang sebuah payung untuk melindungi mereka dari terpaan hujan.

Allyson POV

Aku adalah seorang gadis kecil yang hidup dalam kesederhanaan.. walaupun demikian aku tak pernah berhenti bersyukur atas apa yang aku miliki.. saat ini aku sedang berjalan bersama ayahku untuk membeli sepatu agar aku bisa bersekolah besok, besok tepat hari pertama aku bersekolah di Junior High School..

***

Setelah pulang dari toko buku ini aku pulang kerumah dan duduk diteras depan rumahku. Seseorang berjalan kearahku. Dia adalah laki laki berambut blonde. Senyumannya mulai terukir dipipinya..
"Hai Al! Mau bermain denganku tidak?" Tanya anak laki-laki tersebut.

"Hmm, wait for just minutes Ni. Aku akan pamit pada Dad dulu..." ujarku.
Aku langsung berlari kecil memasuki rumahku.

"Dad? Bolehkah aku bermain sebentar bersama Niall?" Tanyaku sambil memasang tampang 'Puppy Eyes'.

"Yes, you may.. tapi jangan jauh jauh ya.."

"Oke Dad." Aku langsung berlari menemui Niall yang sudah menungguku di depan rumahku.

"C'mon Ni! Kita mau main kemana?"

"Hmm, bagaimana kalau kita ke taman saja?" Usul Niall

"Baiklah.. ayo"

Niall menarik tanganku sambil tertawa dan berlari lari riang. "Al, kita duduk di bawah pohon kita aja.. mumpung bentar lagi matahari akan tenggelam" ajak Niall.
Ya, aku dan Niall sudah biasa menyebut pohon itu dengan sebutan 'pohon kita' karena aku selalu bersama Niall duduk dibawah pohon itu. Dan dari bawah pohon itu kita bisa melihat sebuah pemandangan yang luar biasa.. karena pohon tersebut berada di tempat yang agak tinggi jadi kita bisa melihat matahari tenggelam.

"Ayo Ni.."

Saat di bawah pohon itu aku dan Niall duduk dan menyandarkan punggung kami di pohon tersebut.
"Ni.. kalau kita sudah dewasa nanti jangan pernah lupakan aku ya?!" ucapku tiba-tiba. Aku pun tak tahu mengapa aku tiba-tiba mengucapkan itu..

"Ya Al. Aku tidak akan melupakan sahabat seperti mu ini.." Niall memelukku.. dengan pelukan yang hangat dan aku membalas pelukannya.

"Kita akan selalu bersahabat sekarang, dan selamanya.." lanjut Niall.

***

Author POV

Sepasang sahabat itu berpelukan sangat erat seperti akan kehilangan satu sama lain.

"Ni.. ayo kita main ayunan.. kamu yang dorong aku ya.." ajak sang gadis kecil pada sahabatnya.

"Oke Al.."

"Siap-siap ya.. satu.. dua.. tigaa.. pegangan yang kuat Al!" Teriak sang bocah laki laki.

Mereka terlihat sangat bahagia satu sama lain. Yang mereka tahu hanyalah kebahagiaan dan kebahagiaan mereka belum paham akan arti kesedihan. Suatu saat dalam suatu hubungan pasti akan ada kesedihan yang menerpa hubungan itu. Begitu pula dengan kisah persahabatan mereka ini.

"Al! Liatt matahari hampir tenggelam ayo kita kebawah pohon lagi!" Seru Niall sambil menunjuk ke arah matahari.

"Ayo Ni.." ujar sang gadis kecil

Tanpa sepengetahuan Allyson, Niall sedang mengukir namanya dan nama Allyson di batang pohon tersebut menggunakan ranting yang cukup tajam..

Niall James Horan
              &
Allyson Olivia

NOW AND FOREVER

Begitulah kata kata yang di ukir Niall di batang pohon tersebut..

"Ni? Kamu sedang apa? Bukankah kita kesini untuk melihat matahari tenggelam?" Tanya Allyson

"Aku hanya memperhatikan batang pohon ini." jawab Niall bohong.

Matahari pun tenggelam.
Langitpun mulai gelap.
Sepasang sahabat itu pulang kerumah masing masing sambil berpegangan tangan, melompat dan tertawa riang.

"Sampai jumpa Al!"

"Sampai jumpa juga Ni!"

FLASHBACK OFF


This is my first fanfiction's book. So, please support me. Leave your vote and comment in here.. Sorry for bad grammar..😉 Wait for the next part!💕

Night Changes // N.HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang