Graduation (2)

31 7 0
                                    

Allyson POV

Aku masih menunggu hasil kelulusan Niall diumumkan. Karna aku sangat berharap bahwa ia akan mendapatkan beasiswa sepertiku. Agar aku dan dia bisa bersama sama ke London, kota impianku.

Setelah beberapa saat akhirnya pengumuman kelas Niall di sebutkan dan..

"Kepada Niall James Horan.. Selamat kepada Niall yang menduduki Nilai tertinggi dikelasnya.. silahkan Niall dipersilahkan naik ke atas panggung.." ujar sang host.

Aku senang sekali akhirnya Niall mendapat beasiswa juga sama sepertiku. Oh God Thanks.

Niall POV

Aku tak sabar menunggu hasil kelulusanku disebutkan.. dan sekarang adalah kelasku. Detak jantungku semakin kencang.

Akhirnya sang host mulai berbicara..

"Kepada Niall James Horan.. Selamat kepada Niall yang menduduki Nilai tertinggi dikelasnya.. silahkan Niall dipersilahkan naik ke atas panggung.." ujar sang host.

Oh God. Aku tak percaya ini.. Aku mendapatkan beasisiwa seperti Allyson. Akhirnyaaa... Perjuanganku selama ini..

Aku langsung memeluk Mom and Dad dan Greg. Kemudian memeluk Allyson yang memberikan ucapan selamat kepadaku.

Kemudian aku berjalan menuju panggung dan menerima hasilku dan tiket menuju London.

Aku sangat bahagia hari ini..
Tak ku sangka aku mendapatkan semuanya hari ini..
Hasil yang memuaskan..

Setelah acara ini.. sang host memberitahukan bahwa besok malam akan diadakan acara Prom Night. Dan setiap siswa yang lulus diharapkan membawa pasangannya. Ya terdengar cukup aneh. Mungkin karna ini hari terakhir menikmati kebersamaan(?)

Aku pengennya datang bersama Allyson. Tapi aku pun tak tahu Allyson akan datang atau tidak. Karna dia pasti sibuk mengurusi ayahnya yang sedang sakit. Ya, ayah Allyson memang sedang sakit. Tetapi ia tetap menghadiri acara kelulusan Allyson.

Untuk memastikan besok Allyson datang atau tidak aku akan datang kerumah Allyson besok pagi.

---------------

Aku bergegas menuju rumah Allyson yang hanya beberapa blok dari rumahku.
Aku langsung mengetuk rumahnya..

"Permisi.. tok tok tok.. permisi.."

"Ya, sebentar." Terdengar suara perempuan. Sepertinya itu Allyson. Dan benar itu Allyson.

"Ya ada apa Ni?" Tanyanya.

"Acara Prom nanti malam kau ikut tidak?"

"Hmm, aku tak tau Ni.. ayahku sedang sakit." Tiba tiba Ayah Allyson muncul dari balik punggung Allyson.

"Pergilah, nak.. Ayah tak apa.. ini kan acara terakhir di sekolahmu.." ucap ayah Allyson padanya.

"Tapi yah-"

"Tidak apa apa ayah nak.." potong Ayah Allyson.

"Oke Yah.." ujar Allyson.

"Oke Ni.. nanti malam aku ikut.. bisakah kau menjemputku nanti malam?" Pinta Allyson.

Tentu saja bisa.. justru kedatanganku kesini untuk mengajakmu datang bersamaku asal kau tahu Al..

"Ofc Al.. with my pleasure. Aku akan jemput kau jam 7 malam nanti.." sambutku dengan senang hati dan tersenyum.

"Oke.."

"Baiklah,, kalo begitu aku pulang dulu.. Dad? aku pulang dulu ya.. Get well soon Dad.. Al? Aku pulang dulu ya see you tonight.." pamitku.

Aku langsung kembali kerumahku dan bersiap siap untuk Prom Night nanti malam. Aku sibuk memilah milih baju yang akan ku pakai nanti malam.

Allyson POV

Nanti malam aku akan menghadiri Prom Night bersama Niall. Aku bingung baju apa yang akan ku kenakan nanti malam.
Aku membongkar lemariku.. dan aku menemukan sebuah dress berwarna biru navy pemberian Mom Maura sewaktu aku berulang tahun tahun lalu..

Aku menyiapkan dress, sepatu dan tas ku untuk nanti malam.

Setelah itu aku langsung merawat Ayah kembali.

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore. Aku langsung memasak untuk makan malam Ayah sewaktu aku pergi Prom Night.

"Ayah, aku akan memasak untukmu.. sebentar ya yah.."

"Ya Al.. maafkan aku telah merepotkanmu.." lirih ayahku.

"Kau tidak merepotkanku.. aku hanya ingin membalas semua perlakuanmu padaku sewaktu aku kecil.. walaupun aku tahu kalo aku tak bisa membalas itu semua.." lanjutku.

Ayah memelukku sangat erat lalu mencium keningku..

Aku langsung bergegas menuju dapur dan membuatkan bubur untuk ayahku.

Setelah itu aku bersiap siap karna Niall akan menjemputku pukul 7.

Sekarang baru pukul 6.30 tetapi aku sudah rapih dan aku sedikit memoles wajahku dengan make up natural.

"Permisi.." terdengar seperti ada orang didepan pintu. Dan aku membukakannya ternyata Niall.

"Oke Niall. Aku sudah siap. Aku akan pamit dulu."

Niall terlihat membelalakkan matanya dan melihatku dari ujung kaki hingga ujung rambutku. Aku pun melambaikan tanganku cepat didepan mukanya.

"Hei Niall. Are you okay? Aku tau kok aku cantik. Hahah." Godaku.

Niall hanya meringis.

"Ayah, aku pamit dulu ya. Kalau ada apa apa telpon aku saja." Lanjutku.

"Hati hati ya Al.. Niall? Aku titip Allyson jaga dia baik baik." Ujar Dad pada Niall.

"Iya Dad."

Niall menarik tanganku menuju mobilnya.

"Hei. Kau terlihat cantik sekali malam ini.." ujar Niall.

"Haha. Sudah ku duga.. tapi aku tak secantik perempuan lainnya.." jawabku datar.

"That's not problem to me. Kau menjadi milikku saja sudah cukup." Gumam Niall.

"What? What you said Niall?" Tanyaku.

"Ehh.. tidak tidak. Tadi aku cuma bilang itu, eh- sudah ah ayo keburu telat." Ucap Niall.

Niall mengendarai mobilnya dengan kecepatan yang bisa dibilang tinggi.

Sesampainya disekolah..

"Allyson? Kamu pasangan dansa nanti sama aku yaa?" Tanya Niall.

Deg. Aku tak bisa berdansa.
Rasa ini semakin menjadi jadi..

"Hmm.. baiklah, tapi Niall aku tak bisa berdansa." Ujarku sambil menundukkan kepalaku.

Lalu niall menarik daguku hingga mukaku berhadapan dengan mukanya.

"Akan ku ajarkan.." bisik Niall.

Tak berapa lama kami berdansa.. suara tepuk tangan dari belakang kami.

Plok plok plok..

"Sungguh, kalian sepasang kekasih yang mesra.." ujar seseorang itu.

"Harry?!" Teriak Niall.

Jangan lupa vomments yaa..

Night Changes // N.HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang