Who is he?!

28 6 0
                                    

"Harry?!" Teriak Niall.

Mereka berpelukan.. "Harry, i'll miss you.. don't forget me.." lirih Niall.

"No, mate. I'll never forget you and Allyson! Kalian sahabatku.." ujar Harry sambil memelukku dan Niall.

Kami bertiga memang sudah bersahabat sejak kami masuk Senior High School ini.. dan kami akan berpisah karna aku dan Niall akan melanjutkan kuliah kami di London dan Harry akan melanjutkan kuliahnya di Manchester.

"Uughhh.. harry.." isakku.. aku merasakan butiran air jatuh dipipiku..

"Jangan nangis Al.." Niall mengusap air mata dipipiku menggunakan ibu jarinya.

"Yuk kita lanjutin acaranya.." ujar Harry sammbil menarik tanganku dan tangan Niall menuju teman teman kita.

-------------------

Niall POV

"Terimakasih Ni.." ucap Allyson.

"Sama sama Al.. jangan lupa besok kita akan berangkat ke London.." ingatku.

"Yap, see you tomorrow at airport." Ucap Allyson sambil melambaikan tangannya.

Aku langsung menuju mobilku dan kembali kerumah.

"Mom? Apa kau sudah siao untuk besok?" Tanyaku.

"Niall.. kau ini.. kan kamu yang mau pergi. Masa Mom yang siap siap. Kebiasaan.."

"Hehehe.. yasudah aku masuk kekamar dulu ya Mom.. Good night." Aku mengecup pipi Mom.

--------------

Rasanya tak percaya hari ini aku akan berangkat ke London bersama Allyson, my first love.

At Airport..

"Kamu udah siap?" Tanyaku pada Allyson.

"Sudah Ni.." jawabnya.

"Yasudah yuk.. keburu telat.." ujarku dan langsung berpamitan pada Mom and Dad, tak lupa Allyson juga berpamitan pada Dadnya.

Sekarang aku dan Allyson sudah berada didalam pesawat. Perjalanan irlandia-london diperkirakan sekitar 12 jam. Dan sekarang Allyson sedang mendengarkan music yang tersambung headset ke telinga nya.

Aku hanya melihat pemandangan dari jendela. Aku bosan. Huh.

"Allyson. Aku bosan.."

"Kau mau mendengarkan lagu juga? Biar gak bosan?" tawarnya.

"Hmm, boleh.."

Aku memasangkan salah satu kabel headset ke telingaku dan rasa bosanku perlahan menghilang dan membuat ku lebih rilex.

"Kurasa ini cukup baik." Ujarku sambil tersenyum padanya.

"Bagus lah." Jawabnya sambil tersenyum.

12 jam kemudian..

"Maaf mas, mba. Kalian sudah tiba di London." Ujar seseorang berusaha membangunkan ku dan Allyson.

"Hoaammm.. eh oh.. maaf mbaa.. oke terimakasih." aku membuka mataku dan mendapatkan seorang pramugari.

"Allyson, cepat bangun. Kita sudah sampai."

"Ya??" Ujar Allyson tetapi matanya masih tertutup.

"KITA SUDAH SAMPAI DI LONDON." pekikku tepat di telinganya.

"BISAKAH KAU TIDAK BERTERIAK DI TELINGAKU?!!"

"Makanya kalo dibangunin tuh cepetan. Udah ah kelamaan nih." ujarku sambil memutarkan mataku. Aku langsung bergegas turun dari pesawat.

Night Changes // N.HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang